Yang terbaru: Trump mengatakan Iran harus disalahkan atas serangan tersebut
2 min read
WASHINGTON – Perkembangan terkini di Washington mengenai Iran. (sepanjang waktu lokal):
16:10
Presiden Donald Trump menyatakan Iran harus disalahkan atas serangan di ibu kota negaranya yang menewaskan sedikitnya 12 orang.
Trump mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “negara-negara yang mensponsori terorisme berisiko menjadi korban kejahatan yang mereka promosikan.”
Namun Trump juga mengatakan AS berduka dan berdoa bagi para korban yang tidak bersalah dan bagi rakyat Iran. Ia mengatakan rakyat Iran sedang “mengalami masa-masa sulit seperti ini.”
Komentar Trump jauh lebih keras dibandingkan tanggapan awal pemerintahannya. Sebelumnya pada hari Rabu, Departemen Luar Negeri Trump mengeluarkan pernyataan yang menyatakan belasungkawa dan mengutuk serangan tersebut, sambil mengatakan bahwa terorisme tidak memiliki tempat di dunia yang beradab. Pernyataan awal tersebut tidak mencakup klaim Trump bahwa Iran mensponsori terorisme.
Amerika telah menetapkan Iran sebagai negara sponsor terorisme sejak tahun 1984.
___
14:25
Senat telah membuka jalan bagi tindakan terhadap undang-undang bipartisan yang akan memberi wewenang kepada Presiden Donald Trump untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran.
Pemungutan suara prosedural untuk maju adalah 92-7 pada hari Rabu.
RUU tersebut akan memberlakukan sanksi wajib terhadap orang-orang yang terlibat dalam program rudal balistik Iran dan siapa pun yang melakukan bisnis dengan mereka. Tindakan tersebut juga akan menerapkan sanksi terorisme terhadap Garda Revolusi negara tersebut dan memberlakukan embargo senjata.
Beberapa senator meminta pemungutan suara ditunda hingga minggu depan menyusul dua serangan mematikan terhadap parlemen Iran dan kuil pemimpin revolusioner Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini, yang menewaskan sedikitnya 12 orang. Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab.
Partai Republik dan beberapa Demokrat melanjutkan pemungutan suara yang dijadwalkan sebelumnya.
___
12:35
Amerika Serikat mengutuk apa yang mereka sebut sebagai “serangan teroris” di ibu kota Iran, Teheran.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert mengatakan AS menyampaikan pesan dan doanya kepada rakyat Iran menyusul serangan yang menimpa parlemen Iran dan makam pendiri negara modern tersebut. Nauert mengatakan AS menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarga mereka.
Nauert mengatakan bahwa “kebobrokan terorisme tidak mempunyai tempat di dunia yang damai dan beradab.”
Pernyataan solidaritas AS terhadap para korban serangan ini penting karena adanya ketidakpercayaan yang mendalam antara AS dan Iran. Kedua negara tidak menjaga hubungan diplomatik dan pemerintahan Trump menekankan perlunya melawan pengaruh Iran.
Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.