Video game Morbid H1N1 menampilkan kuburan, pasien yang terbaring di tempat tidur
2 min read
Sejak flu babi pertama kali muncul pada bulan April, penyakit ini telah memicu kepanikan, produksi vaksin, dan kini menjadi sebuah video game.
Dalam upaya untuk lebih meningkatkan kesadaran, peneliti Belanda telah menciptakan sebuah permainan yang menantang pemainnya untuk mengendalikan pandemi baru.
“Ini sebenarnya yang terjadi sekarang, apa yang terjadi di dunia nyata,” kata Albert Osterhaus, kepala virologi di Erasmus Medical Center, yang merancang permainan “The Great Flu” bersama rekan-rekannya.
Permainan ini hanya dapat dimainkan secara online di http://www.thegreatflu.com dan itu gratis. Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada hari Senin bahwa badan tersebut tidak akrab dengan permainan tersebut dan belum punya waktu untuk memainkannya.
WHO telah melaporkan hampir 178.000 kasus flu babi, termasuk 1.462 kematian di seluruh dunia, meskipun angka-angka ini diyakini terlalu rendah dari jumlah kasus sebenarnya, karena negara-negara yang terkena dampak paling parah tidak lagi menguji semua kasus dengan gejala mirip flu.
Ketika virus ini menyebar ke seluruh dunia, banyak negara telah mencoba berbagai metode untuk memperlambat penyebarannya dan perusahaan farmasi kini berlomba untuk memproduksi vaksin flu babi.
Permainan dimulai dengan gambar pasien yang terbaring di tempat tidur dan kuburan akibat flu Spanyol tahun 1918. Sebagai pemimpin fiksi “Pengendalian Pandemi Dunia”, pemain memilih jenis virus flu, lalu memantau penyebaran jenis flu tersebut di seluruh dunia.
Untuk melawan wabah yang muncul ini, para pemain mengambil langkah-langkah termasuk menyiapkan sistem pengawasan, menimbun obat-obatan antivirus dan vaksin, serta menutup sekolah dan bandara. Pemain juga memiliki anggaran terbatas dan diperingatkan bahwa “tindakan Anda untuk mengendalikan virus memerlukan biaya, jadi berhati-hatilah.”
Jumlah orang yang tertular dan meninggal sudah melebihi anggaran. Berita di surat kabar tentang virus mematikan ini dan respons global terhadapnya – seperti kerusuhan yang terjadi di seluruh dunia – muncul untuk membantu para pemain memantau wabah tersebut.
Pesan-pesan dari pemerintah mencerminkan permasalahan yang dihadapi oleh lembaga-lembaga internasional seperti WHO. Misalnya, ketika pemain memasang sistem pengawasan yang mahal, game tersebut sering kali mengirimkan pesan dari pemerintah bahwa “kami akan mematuhi arahan Anda…tetapi kami harus memberi tahu Anda bahwa dukungan politik terhadap tindakan ini rendah di wilayah ini. Oleh karena itu, efisiensi sistem mungkin berbeda dari harapan Anda.”
Osterhaus mengatakan pendekatan video game untuk melawan pandemi, memilih di antara intervensi yang berbeda namun tetap mengamati penyebaran wabah, memberikan gambaran kepada masyarakat betapa sulitnya mengambil keputusan di dunia kesehatan masyarakat.
___
Di Internet: