Utusan Israel menegaskan Rusia tidak menjual senjata ke Iran
2 min read
MOSKOW – Seorang utusan Israel mendesak Rusia pada hari Jumat untuk tidak menjual senjata ke Iran yang dapat digunakan untuk menyerang negara Yahudi tersebut, sebuah kantor berita melaporkan.
Kantor berita Interfax mengutip utusan Kementerian Pertahanan Israel Amos Gilad yang mengatakan Israel mengharapkan Rusia menghormati kepentingan negaranya.
“Menyerahkan persenjataan berbahaya kepada musuh-musuh kita tidak akan mendukung kepentingan perdamaian dan, misalnya, dapat membantu Iran melenyapkan Israel dari muka bumi,” kutip Gilad. “Jadi kami berharap Rusia menunjukkan tanggung jawab terhadap masalah ini.”
Gilad, yang mengunjungi Moskow, menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan pengiriman rudal anti-pesawat S-300 Rusia ke Iran.
Beberapa media Rusia mengklaim bahwa kesepakatan telah dicapai untuk menjual rudal tersebut, namun pejabat Rusia membantahnya.
Rusia sebelumnya menjual rudal pertahanan udara Tor-M1 dan senjata lainnya ke Iran dalam kesepakatan yang dikritik oleh AS dan Israel. S-300 jarak jauh adalah senjata yang jauh lebih canggih yang akan membuat potensi serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran menjadi lebih sulit.
Israel, Amerika Serikat dan sebagian besar masyarakat internasional percaya bahwa Iran diam-diam mengembangkan senjata nuklir, namun Iran bersikeras bahwa program pengayaan uraniumnya ditujukan semata-mata untuk kebutuhan energi sipil.
Rusia telah memelihara hubungan dekat dengan Iran dan sedang membangun pembangkit listrik tenaga nuklir pertamanya, yang diharapkan mulai beroperasi tahun depan. Rusia mendukung sanksi terbatas PBB terhadap Iran, namun sangat menolak dorongan AS untuk mengambil tindakan yang lebih keras.
Menurut Interfax, Gilad membantah tuduhan bahwa Rusia dan Israel telah menandatangani perjanjian rahasia yang menyatakan Israel akan menahan diri untuk tidak menjual senjata ke Georgia dan Rusia tidak akan menjual senjata ke Iran.
Namun, dia menambahkan bahwa Israel akan mempertimbangkan kepentingan Rusia. “Dan kami mengharapkan pendekatan serupa dari Rusia,” katanya.
Israel telah melakukan yang terbaik untuk membuat Rusia bahagia dalam beberapa bulan terakhir. Mereka menjauhkan diri dari Georgia, bahkan sebelum perang Georgia dengan Rusia pada bulan Agustus, mereka mengumumkan bahwa mereka mengurangi penjualan senjata ke Tbilisi. Israel kemudian semakin membatasi kontak pertahanan dan bahkan menginstruksikan konsultan pertahanan untuk tidak mengunjungi negara Kaukasus tersebut.
Perwira tinggi militer Rusia mengatakan pekan ini bahwa Moskow sedang bernegosiasi dengan Israel untuk membeli sejumlah drone mata-mata dalam pembelian perangkat keras militer pertama mereka dari negara Yahudi tersebut.