Desember 8, 2025

blog.hydrogenru.com

Mencari Berita Terbaru Dan Terhangat

Tekanan pengasuhan anak di masa kini membuat anak-anak menjadi kurang berkembang dan utuh, demikian temuan sebuah studi

3 min read

BARUAnda sekarang dapat mendengarkan artikel Fox News!

Ekspektasi pola asuh di masa modern memberikan tekanan dan ekspektasi pada orang tua, sehingga membatasi kesempatan bagi anak-anak untuk menikmati “permainan spontan”, menurut sebuah studi baru dari University of Essex.

“Sampai sekitar tahun 1990an, orang tua tidak diharapkan untuk selalu menghibur dan mengawasi anak-anak mereka seperti saat ini, sehingga anak-anak memiliki kebebasan yang lebih besar untuk bermain secara mandiri.” penulis studi kata Dr.John Day. “Tetapi sejak anak-anak tersebut menjadi orang tua, masyarakat telah berubah, sehingga ada rasa tanggung jawab yang lebih besar terhadap perkembangan anak-anak mereka.”

“Salah satu aspek masalahnya adalah meningkatnya ketakutan akan bahaya orang asing dan semakin padatnya lalu lintas di jalan raya yang berarti kesempatan bagi anak-anak untuk aktif secara fisik melalui permainan spontan menjadi terbatas,” tambahnya.

DISKUSI BUDAYA MENGENAI PENGASUHAN MODERN TERLALU BERFOKUS PADA HAL NEGATIF ​​DAN BUKAN ‘JOY’, BERKATA AHLI

Anak-anak saat ini lebih banyak duduk dan menghabiskan waktu berjam-jam sehari di depan layar. ((Foto oleh Annette Riedl/Photo Alliance via Getty Images))

Orang tua selalu merasa bertanggung jawab atas perkembangan anak-anak mereka, namun penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan intensitas pengasuhan dalam beberapa tahun terakhir dimana orang tua diharapkan untuk menghabiskan lebih banyak waktu “mengawasi, memperhatikan dan menanggapi keinginan dan perilaku anak-anak mereka,” menurut a rilis berita tentang studi tersebut.

Akibatnya, anak-anak mempunyai lebih sedikit waktu untuk bermain mandiri dan belajar sendiri risiko dan bahaya bermain di luar ruangan. Selain itu, anak-anak lebih banyak duduk, menghabiskan lebih banyak waktu menggunakan teknologi, dan lebih sedikit waktu bermain di antara mereka sendiri.

Studi tersebut dipublikasikan di jurnal Sociology of Health & Illness, Adakah orang tua yang khawatir bahwa tanpa “permainan spontan” anak-anak mereka tidak akan berkembang dan seutuhnya.

“Orang tua didorong untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anaknya sekaligus dinilai seberapa mandiri anak-anaknya,” kata Dr. Day. “Tetapi sebagian besar pembelajaran tentang kemandirian terjadi ketika anak-anak mengambil risiko yang mereka pilih sendiri dan peluang ini hilang di masa kanak-kanak.”

ORANG TUA YANG PERSIAPAN KEMBALI KE SEKOLAH DIPERLUKAN UNTUK BERBICARA DENGAN ANAK TENTANG NARKOBA: ‘IMPLIKASI YANG JAUH JAUH’

Dr Day mengatakan sebagian besar pembelajaran terjadi ketika anak-anak mengambil risiko sendiri tanpa tekanan dari orang tua. (iStock)

Dr Day, yang bekerja di Sekolah Kesehatan dan Perawatan Sosial Essex, melakukan wawancara mendalam dengan 28 warga Inggris yang lahir antara tahun 1950 dan 1994. Dia bertanya tentang riwayat aktivitas fisik mereka dan bagaimana anggota keluarga memengaruhi pengalaman ini.

Banyak orang tua yang lahir setelah akhir tahun 1960an dan mulai mengasuh anak pada awal tahun 1990an merasakan tekanan untuk memastikan anak mereka tetap aktif di tengah kekhawatiran akan kesehatan mereka, sehingga menyisakan lebih sedikit waktu untuk bermain secara spontan. Ia menemukan bahwa peningkatan aktivitas fisik terstruktur pada anak terjadi bersamaan dengan penurunan anak bermain secara spontan.

“Masyarakat saat ini memposisikan orang tua sebagai satu-satunya insinyur dalam perkembangan anak-anak mereka yang mewakili beban tidak realistis yang membawa tekanan dan ekspektasi yang tidak adil,” kata Dr. Day, menurut rilis berita tersebut.

MASSACHUSETTS LARANG PASANGAN KATOLIK MENGasuh ANAK KARENA KEPERCAYAAN TERHADAP GENDER, SEKSUALITAS, KLAIM HUKUM

orang tua dan anak-anak bermain

Dokter yang menulis penelitian tersebut mengatakan anak-anak di masyarakat saat ini harus bisa belajar tentang risiko aktivitas fisik jauh dari kehadiran orang tuanya. (iStock)

Ia mengatakan perlu ada perubahan budaya untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk belajar sendiri tentang risiko aktivitas fisik dan bermain.

“Menjadi orang tua bukan lagi sekedar aspek dari diri seseorang, namun merupakan peran yang diharapkan dapat dipenuhi secara komprehensif,” ujarnya. “Orang tua dan anak-anak mereka terjebak dalam skenario ini sehingga kita memerlukan pembuat kebijakan untuk menyadari hal ini dan bekerja sama dengan orang tua dan anak-anak untuk mengubahnya untuk generasi mendatang.”

KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS

Untuk liputan budaya, media, pendidikan, opini, dan saluran lainnya, kunjungi foxnews.com/media

Hongkong Malam Ini

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.