Juni 27, 2025

blog.hydrogenru.com

Mencari Berita Terbaru Dan Terhangat

Snoring Tots kemungkinan besar akan menjadi hiperaktif nantinya

2 min read
Snoring Tots kemungkinan besar akan menjadi hiperaktif nantinya

Anak kecil yang mendengkur empat kali lebih mungkin menjadi hiperaktif di kemudian hari dibandingkan mereka yang tidak mendengkur, menurut sebuah studi baru.

Para peneliti mengatakan temuan ini memberikan bukti kuat bahwa mendengkur dan gejala apnea tidur obstruktif lainnya merupakan faktor risiko utama hiperaktif pada anak-anak. Apnea tidur obstruktif, juga dikenal sebagai gangguan pernapasan saat tidur, adalah gangguan tidur umum yang disebabkan oleh penyumbatan pada saluran napas sehingga mengganggu pernapasan normal saat tidur.

“Sepengetahuan kami, penelitian baru ini adalah penelitian prospektif jangka panjang pertama yang menunjukkan bahwa seringnya mendengkur dan tanda-tanda lain terhadap kemungkinan adanya apnea tidur memprediksi perkembangan kurangnya perhatian dan hiperaktif di masa depan,” kata peneliti Ronald Chervin, MD, direktur dari the Laboratorium Gangguan Tidur Sistem Kesehatan Universitas Michigan, dalam rilis berita. “Temuan ini memperkuat hipotesis bahwa masalah pernapasan saat tidur yang tidak diobati pada masa kanak-kanak dapat berkontribusi pada perkembangan hiperaktif.”

Hasilnya muncul dalam jurnal Sleep edisi 1 Juli.

Baca WebMd Mendengkur membahayakan kesehatan anak

Sekarang mendengkur, nanti hiperaktif?

Dalam penelitian tersebut, orang tua dari 229 anak berusia 2 hingga 13 tahun mengisi kuesioner tentang kebiasaan tidur anak mereka, mendengkur, gangguan pernapasan saat tidur, dan hiperaktif pada awal penelitian dan empat tahun kemudian.

Penelitian tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut dari penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa anak-anak yang sering mendengkur memiliki kemungkinan dua kali lebih besar dibandingkan mereka yang tidak memiliki masalah hiperaktif atau perhatian. Tiga puluh anak dinilai hiperaktif pada akhir masa tindak lanjut.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak yang mendengkur pada awal penelitian atau memiliki gejala apnea tidur lainnya, seperti kantuk di siang hari, lebih mungkin mengalami hiperaktif empat tahun kemudian.

Para peneliti mengatakan temuan ini tetap signifikan bahkan setelah memperhitungkan anak-anak yang sudah dianggap hiperaktif pada awal penelitian.

Mereka mengatakan tingkat keparahan gejala apnea tidur juga dikaitkan dengan risiko hiperaktif yang lebih besar di kemudian hari. Misalnya, kelompok anak laki-laki di bawah usia 8 tahun yang memiliki masalah gangguan pernapasan saat tidur terburuk pada awal penelitian, memiliki kemungkinan sembilan kali lebih besar untuk mengalami hiperaktif dibandingkan anak laki-laki pada usia yang sama yang tidak memiliki masalah tidur.

Mereka mengatakan bahwa hasil tersebut tidak membuktikan bahwa gangguan pernapasan saat tidur menyebabkan perilaku hiperaktif, namun memberikan bukti yang mendukung hipotesis tersebut.

Mereka menambahkan bahwa jika gangguan pernapasan saat tidur berkontribusi terhadap perilaku hiperaktif, maka hasilnya menyoroti pentingnya pengenalan dan pengobatan dini pada anak-anak.

Baca pemahaman WebMd tentang mendengkur — dasar-dasarnya

Oleh Jennifer Warner, sutradaradiulas oleh Brunilda Nazario, MD

SUMBER: Chervin, R. Sleep, 1 Juli 2005; jilid 28: hlm 746-751. Rilis berita, Universitas Michigan.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.