Selandia Baru memenjarakan Tersangka mata-mata Israel
2 min read
WELLINGTON, Selandia Baru – Dua tersangka agen rahasia Israel dijatuhi hukuman enam bulan penjara di negara ini pada hari Kamis karena mencoba mendapatkan paspor Selandia Baru secara ilegal.
Perdana Menteri Helen Clark (Mencari) kemudian mengatakan bahwa kasus tersebut telah “sangat menegangkan” hubungan antara Israel dan Selandia Baru dan membatalkan rencana perundingan kementerian luar negeri pada akhir tahun ini.
“Pemerintah Selandia Baru menganggap tindakan yang dilakukan oleh agen intelijen Israel tidak hanya sepenuhnya tidak dapat diterima, tetapi juga merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Selandia Baru dan hukum internasional,” ujarnya.
Urie Zoshe Kelman (30) dan Eli Cara (50) keduanya mengakui tuduhan paspor pada sidang sebelumnya. Mereka terancam hukuman maksimal lima tahun.
Keduanya diyakini terkait dengan Israel Mossad (Mencari) badan intelijen asing, ditangkap pada bulan Maret setelah mencoba mengambil paspor atas nama seorang warga negara Selandia Baru yang merupakan korban Cerebral Palsy yang menggunakan kursi roda.
Tidak ada reaksi dari pasangan tersebut setelah mereka dijatuhi hukuman di Pengadilan Tinggi di Auckland.
Penjabat Duta Besar Israel untuk Australia, Orma Sagiv, mengatakan Israel akan berupaya membangun kembali hubungan dengan Selandia Baru.
“Israel sangat menghargai hubungannya dengan Selandia Baru dan kami akan melakukan segala daya kami untuk mengembalikan hubungan ke situasi sebelumnya,” katanya dari Canberra.
Hukuman yang dijatuhkan pada hari Kamis ini dijatuhkan setelah kedua terdakwa secara mengejutkan mengubah pengakuan bersalah mereka menjadi bersalah pada sidang terakhir mereka pada tanggal 2 Juli.
Dua pria lain yang diyakini terlibat dalam kejahatan tersebut masih buron, kata polisi.
Salah satunya bernama Ze’ev William Barkin, 36, namun polisi mengatakan dua orang yang ditahan menolak untuk mengungkapkan identitas pria keempat. Dia diyakini masih buron di Selandia Baru.
Clark mengatakan Israel mengabaikan permintaan penjelasan dan permintaan maaf tiga bulan lalu.
Akibatnya, Clark mengatakan dia akan menunda kunjungan tingkat tinggi pejabat pemerintah Selandia Baru ke Israel dan menolak permintaan apa pun dari presiden Israel. Moshe Katsav (Mencari) untuk berkunjung akhir tahun ini ketika dia pergi ke Australia.
Setiap warga Israel yang mengunjungi Selandia Baru untuk urusan pemerintahan perlu mengajukan permohonan visa. Persetujuan penunjukan duta besar Israel yang baru untuk Selandia Baru juga akan tertunda.
“Seperti yang ditunjukkan oleh tindakan-tindakan ini, pelanggaran hukum dan kedaulatan Selandia Baru oleh agen-agen pemerintah Israel telah secara serius menghambat hubungan kami dengan Israel,” kata Clark dalam sebuah pernyataan setelah hukuman dijatuhkan.