Polisi Indonesia -Menangkap pria yang mirip Tersangka Bom Bali
2 min read 
                Jakarta, Indonesia – Seorang pria yang mirip dengan sketsa tersangka serangan bom klub malam di Bali yang menewaskan hampir 200 orang telah ditangkap, kata kepala penyidik, Sabtu.
Pria tersebut, yang diidentifikasi hanya berinisial Rs, ditahan pada hari Kamis di terminal bus di kota Bajawa di Pulau Flores, sekitar 310 mil sebelah timur Bali, kata polisi, Jenderal I Pastika.
Dia diterbangkan ke Denpasar, ibu kota Bali, pada hari Jumat untuk diinterogasi, kata Pastika. Pria tersebut, berusia tiga puluhan dan berambut sebahu, berusaha menyembunyikan wajahnya dengan koran ketika polisi menjemputnya di terminal bus, kata Letnan Victor Edison Simandjuntak, kepala polisi distrik.
“Dia menolak menjawab banyak pertanyaan kami,” katanya.
Menurut polisi, RS merupakan warga Jakarta, namun lahir di Ambon, ibu kota Kepulauan Maluku di Indonesia.
Penyidik mengatakan RS memberitahu mereka bahwa dia sedang berlibur di Flores dan berada di Bajawa mencari hotel untuk bermalam.
Sementara itu, polisi menghabiskan waktu lima jam untuk menginterogasi tersangka pemimpin spiritual Jemaah Islamiyah, kelompok Islam yang muncul sebagai tersangka pertama dalam penyerangan tersebut. Umat spiritual Muslim tersebut menolak menjawab pertanyaan dan polisi mengatakan mereka akan berbicara dengannya lagi pada hari Minggu.
Abu Bakar Bashir, 64 tahun, telah dirawat di rumah sakit karena penyakit pernafasan sejak penangkapannya pada tanggal 18 Oktober. Polisi mencoba menanyainya tentang bom di gereja-gereja pada Natal 2000 dan dugaan rencana membunuh Presiden Megawati Sukarnoputri, meskipun ia tidak terlibat dalam ledakan di Bali.
Kuasa hukum Bashir, Achmad Michdan, mengatakan penyidik bertanya kepada Bashir tentang keterlibatannya dalam organisasi Islam dan dugaan pelanggaran hukum imigrasi di Malaysia, namun ia menolak menjawab dan mengatakan penangkapannya tidak sah.
Bashir melarikan diri ke Malaysia ketika pihak berwenang Indonesia mencoba menangkapnya pada tahun 1985 karena kampanye penetapan undang-undang Syariah-Islam tradisional. Dia kembali pada tahun 1999, setelah jatuhnya mantan diktator Suharto.
Perburuan pelaku bom Bali juga terjadi di pulau terpenting Jawa di Indonesia. Polisi yang menyerang sebuah rumah menemukan foto yang cocok dengan sketsa polisi dari salah satu dari tiga tersangka yang wajahnya muncul dalam sketsa gabungan yang dirilis awal pekan ini.
Menteri Pertahanan Indonesia Matori Abdul Jalil menuduh jaringan teror Al -qaeda terlibat dalam serangan bom tersebut.
Negara tetangga Australia dan negara-negara lain telah mengidentifikasi Jemaah Islamiyah, sebuah organisasi yang terkait dengan al-Qaeda, sebagai pelakunya.
Pihak berwenang Indonesia sebagian besar telah mencegah diri mereka sendiri untuk menindak militan Muslim, karena takut akan terjadinya kemunduran. Bashir -in -house menyebabkan protes marah dari kelompok Islam radikal.
 
                                 
                                 
                                 
                             
                             
                            