Pemerintah mengecam Tiongkok karena penjualan rudal
2 min read
WASHINGTON – Pemerintahan Bush mengecam Cina (pencarian) di hadapan audiensi internasional pada hari Senin karena tidak menghentikan penjualan perusahaan amunisinya teknologi rudal (cari) Iran dan negara-negara jahat lainnya.
Berbicara pada konferensi di Tokyo yang disponsori oleh Jepang, Wakil Menteri Luar Negeri John R.Bolton (pencarian) mengatakan pemerintahan Bush akan bergerak secara agresif untuk menangguhkan bisnis dengan perusahaan-perusahaan yang menyediakan teknologi senjata sensitif ke Iran dan negara-negara lain yang mencoba membuat senjata pemusnah massal.
Pidato yang disampaikan pejabat tinggi pengawasan senjata pemerintah tampaknya menandai perubahan taktik. Sanksi biasanya diterapkan secara diam-diam kepada perusahaan yang melakukan pelanggaran. Namun Bolton telah berbicara dengan tegas dan terbuka tentang menjalani hukuman, dan meminta pertanggungjawaban pemerintah Tiongkok secara langsung.
Dalam pidatonya, Bolton juga memperbarui penolakan pemerintah terhadap rencana negara-negara Eropa untuk melanjutkan penjualan senjata ke Tiongkok dengan mengakhiri embargo yang diberlakukan setelah serangan berdarah Tiongkok terhadap pengunjuk rasa di dan dekat Lapangan Tiananmen pada tahun 1989.
“Embargo penjualan senjata ke Tiongkok sudah ketinggalan zaman,” kata Bolton. “Membela hak asasi manusia saat ini sama pentingnya dengan tahun 1989.”
Alasan kedua untuk mempertahankan embargo, kata Bolton, adalah untuk melindungi Jepang dan negara-negara Asia Timur lainnya sekaligus mencegah Tiongkok meningkatkan kemampuan koersifnya secara signifikan terhadap Taiwan.
Dalam beberapa hal, Bolton memuji Tiongkok, seperti upaya bersama dengan Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, dan Rusia untuk mengakhiri pengembangan senjata nuklir Korea Utara.
“Namun, kerja sama kami dalam kepentingan bersama tidak berarti bahwa Amerika Serikat akan menghindar untuk menyoroti bidang-bidang yang menimbulkan perselisihan dan kekhawatiran,” kata Bolton.
Tahun lalu, katanya, perusahaan-perusahaan Tiongkok disebut-sebut memasok teknologi rudal balistik ke Iran, Pakistan, Korea Utara, dan Libya.
“Kami telah menyampaikan kekhawatiran kami mengenai entitas-entitas ini kepada pemerintah Tiongkok dalam beberapa kesempatan dan meminta Beijing untuk melakukan pengawasan ketat terhadap ekspor yang dilakukan oleh para produsen serial ini,” kata Bolton.
“Sayangnya,” katanya, “kita terus melihat pengiriman barang-barang yang berhubungan dengan rudal oleh para distributor serius ini ke negara-negara nakal dan pos-pos tirani seperti Iran.”
Sebagai contoh, kata Bolton, pemerintahan Bush telah memperingatkan pemerintah Tiongkok selama beberapa waktu mengenai kekhawatiran terhadap aktivitas China North Industries Corp. Namun, katanya, “kami tidak mengetahui bahwa pemerintah Tiongkok telah mengambil langkah apa pun untuk mengekang perilaku NORINCO yang berkembang biak.”