Pejabat AS berangkat ke Afrika dengan harapan menyelesaikan konflik Darfur
2 min read
WASHINGTON – Wakil Menteri Luar Negeri Robert Zoellick dikirim ke Afrika pada hari Senin untuk mendorong kesepakatan damai guna mengakhiri konflik politik dan etnis di wilayah Darfur, Sudan.
Perjalanan Zoellick diumumkan setelah hari pertama dari perpanjangan batas waktu dua hari untuk penyelesaian berakhir tanpa kesepakatan. Pemerintah Sudan menyatakan akan menerima kesepakatan tersebut, namun kelompok pemberontak terus mendesakkan tuntutan tambahan.
Perlucutan senjata milisi dan integrasi mereka ke dalam angkatan bersenjata adalah beberapa masalah yang harus diselesaikan sebelum tercapainya perjanjian bersejarah. Batas waktu hari Minggu diperpanjang atas permintaan AS.
“Kami sedang menghadapi beberapa masalah yang sulit,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Sean McCormack saat mengumumkan misi Zoellick pada perundingan yang disponsori Uni Afrika di Abuja, Nigeria. “Tidak ada yang dilakukan sampai semuanya selesai,” ujarnya sesaat sebelum pesawat Zoellick lepas landas.
Menurut beberapa perkiraan, setidaknya 200.000 orang telah terbunuh dan 2 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak tahun 2003 di provinsi Sudan barat. Setelah awal yang lambat, perhatian dunia terfokus pada konflik antara pemberontak dan milisi suku yang terkait dengan pemerintahan Khartoum yang didominasi Arab.
Ribuan orang, beberapa diantaranya memegang tanda bertuliskan: “Tidak akan pernah lagi,” berunjuk rasa di Washington pada hari Minggu, dan beberapa pembicara mendesak Presiden Bush untuk mengambil tindakan yang lebih kuat untuk mengakhiri penderitaan di tengah apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai genosida.
“Anda memerlukan partisipasi dan niat baik publik dari semua negara yang berkepentingan untuk memperbaiki situasi kemanusiaan ini, agar tragedi ini diperbaiki,” kata McCormack.
Zoellick “berorientasi pada hasil” dan bersedia bertemu dengan siapa pun yang dapat membantu mencapai garis akhir kesepakatan, kata McCormack.
Wakil sekretaris akan berada di sana “untuk masa depan yang tidak ditentukan,” kata McCormack.
Selain perjalanan Zoellick, AS juga telah bekerja sama dengan pejabat NATO, yang mana Washington ingin memberikan lebih banyak dukungan logistik dan pelatihan bagi pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika.
Upaya juga sedang dilakukan untuk menyediakan pasukan PBB untuk membantu pasukan Uni Afrika, sebuah langkah yang menurut pemerintah Sudan akan didukung jika perjanjian perdamaian ditandatangani.
Di ibu kota Sudan, kepala perunding negara itu, Majzoub Khalifa, mengatakan keengganan pemberontak untuk menandatangani perjanjian itu “menyedihkan”, namun pemerintah akan segera mulai mematuhi perjanjian tersebut.
Uni Afrika harus memutuskan apa yang harus dilakukan jika perundingan gagal, kata Khalifa.