Para ilmuwan memecahkan teka-teki kunci HIV/AIDS
2 min read
Para ilmuwan mengatakan mereka telah memecahkan misteri penting tentang virus AIDS setelah melakukan penelitian selama 20 tahun dan bahwa temuan mereka dapat mengarah pada pengobatan HIV yang lebih baik.
Peneliti Inggris dan Amerika mengatakan mereka telah menumbuhkan kristal yang memungkinkan mereka melihat struktur enzim yang disebut integrase, yang ditemukan pada retrovirus seperti HIV dan merupakan target dari beberapa obat HIV terbaru.
“Meskipun pada awalnya kemajuannya sangat lambat dan banyak upaya yang gagal, kami tidak menyerah dan upaya kami akhirnya membuahkan hasil,” kata Peter Cherepanov dari Imperial College London, yang melakukan penelitian bersama dengan para ilmuwan dari Universitas Harvard.
Para ilmuwan Imperial dan Harvard mengatakan bahwa dengan struktur integrase, para peneliti dapat mulai memahami sepenuhnya cara kerja penghambat integrase, cara meningkatkannya, dan cara mencegah HIV mengembangkan resistensi terhadap obat tersebut.
Ketika human immunodeficiency virus (HIV) menginfeksi seseorang, ia menggunakan enzim integrase untuk menempelkan salinan informasi genetiknya ke dalam DNA orang tersebut, Cherepanov menjelaskan dalam penelitian yang diterbitkan pada hari Minggu di jurnal Nature.
Beberapa obat baru untuk HIV – seperti Isentress dari Merck & Co dan elvitegravir, obat eksperimental dari Gilead Sciences – bekerja dengan memblokir integrase, namun para ilmuwan tidak mengetahui secara pasti cara kerjanya atau cara memperbaikinya.
Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan mendapatkan kristal berkualitas tinggi – sebuah proyek yang telah mengalahkan para ilmuwan selama bertahun-tahun.
“Saat kami memulai, kami tahu bahwa proyek ini sangat sulit, dan banyak trik yang sudah lama dicoba dan ditinggalkan oleh orang lain,” kata Cherepanov.
“Jadi kami kembali ke titik awal dan mulai mencari model integrase HIV yang lebih baik dan mungkin lebih mudah dikristalkan.”
Para peneliti menumbuhkan kristal dengan versi integrase yang dipinjam dari retrovirus lain yang sangat mirip dengan HIV.
Dibutuhkan lebih dari 40.000 percobaan bagi mereka untuk menghasilkan satu kristal dengan kualitas yang cukup tinggi sehingga memungkinkan mereka melihat struktur tiga dimensi, kata mereka.
Mereka menguji obat Merck dan Gilead pada kristal tersebut, dan untuk pertama kalinya dapat melihat bagaimana obat tersebut mengikat, memblokir, dan berintegrasi.
Hampir 60 juta orang telah terinfeksi HIV dan 25 juta orang telah meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan HIV sejak awal epidemi AIDS. Tidak ada obat dan vaksin, meskipun campuran obat dapat menjaga kesehatan pasien.
Data PBB tahun 2008 menunjukkan 33,4 juta orang mengidap HIV dan 2 juta orang meninggal karena AIDS. Wilayah yang terkena dampak paling parah adalah Afrika Sub-Sahara, yang menyumbang 67 persen dari seluruh orang yang hidup dengan HIV.