April 19, 2025

blog.hydrogenru.com

Mencari Berita Terbaru Dan Terhangat

Kurang tidur dikaitkan dengan masalah perilaku pada anak

3 min read

Kurang tidur pada masa kanak-kanak dikaitkan dengan masalah kognitif dan perilaku bertahun-tahun kemudian, menurut sebuah penelitian di AS.

Orang tua dan guru melaporkan lebih banyak masalah pada anak usia 7 tahun yang tidak mendapatkan cukup tidur selama tahun-tahun prasekolah dan prasekolah, dibandingkan dengan teman sebayanya yang mendapatkan jumlah tidur sesuai usianya pada tahun-tahun awal tersebut.

“Anak-anak yang tidak mendapatkan jumlah tidur yang disarankan memiliki lebih banyak masalah dengan perhatian, dengan kontrol emosional, dengan penalaran, dengan pemecahan masalah, dan juga memiliki masalah perilaku,” kata penulis utama Dr. Elsie Taveras mengatakan kepada Reuters Health.

Lebih lanjut tentang ini…

“Apa yang kami temukan adalah kurang tidur pada anak-anak dikaitkan dengan fungsi eksekutif dan perilaku yang lebih buruk,” kata Taveras, kepala pediatri umum di Rumah Sakit Umum Anak Massachusetts di Boston.

Fungsi eksekutif pada dasarnya adalah kemampuan otak untuk memproses informasi yang masuk dan bertindak berdasarkan informasi tersebut, kata Taveras. “Ini hampir seperti fungsi otak Anda (sebagai) pengatur lalu lintas udara. Pengendali lalu lintas udara harus mengetahui cara menerima banyak informasi dan cara memprosesnya.”

Taveras dan rekannya menganalisis data 1.046 anak dari penelitian yang mengamati mereka sejak sebelum lahir. Dalam penelitian tersebut, peneliti menanyakan kepada para ibu berapa lama anak tidur pada usia 6 bulan, 3 tahun, dan 7 tahun. Para ibu juga mengisi kuesioner kesehatan setiap tahun.

Kurang tidur didefinisikan sebagai kurang dari 12 jam pada masa bayi, kurang dari 11 jam untuk anak usia 3 dan 4 tahun, dan kurang dari 10 jam untuk anak usia 5 hingga 7 tahun.

Ibu dan guru diminta mengevaluasi fungsi eksekutif dan perilaku setiap anak menggunakan kuesioner ketika anak berusia 7 tahun.

Anak-anak yang tidur kurang dari 10 jam sehari pada usia 3 hingga 4 tahun mendapat skor lebih rendah baik dari ibu maupun guru dibandingkan dengan anak-anak yang biasanya tidur lebih lama. Hasil serupa terjadi pada anak usia 5 hingga 7 tahun yang tidur kurang dari 9 jam setiap malam.

Durasi tidur antara usia 6 bulan dan 2 tahun tidak dikaitkan dengan skor pada usia 7 tahun, menurut laporan di Academic Pediatrics.

Taveras mengatakan, konsisten dengan jadwal dan rutinitas serta mengatur waktu tidur yang sesuai dengan usia penting untuk mendapatkan tidur yang nyenyak.

“Jangan menidurkan anak Anda pada tengah malam di akhir pekan lalu berharap bisa menidurkannya pada pukul 08.30 di hari kerja,” ujarnya.

Taveras juga meminta orang tua untuk mengeluarkan semua layar dari kamar tidur anak-anak, termasuk perangkat kecil yang memiliki notifikasi push atau berbunyi bip sepanjang malam.

“(Studi ini) menambah literatur yang setidaknya menunjukkan bahwa masalah tidur di awal kehidupan merupakan prediksi perilaku dan, pada populasi lain, masalah kognitif di kemudian hari,” kata Dr. Dean Beebe mengatakan kepada Reuters Health.

“Dan hal ini secara umum konsisten dengan apa yang kami lihat dalam penelitian lain pada kelompok umur berbeda,” kata Beebe, neuropsikolog pediatrik di Cincinnati Children’s Hospital Medical Center yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

“Meminta orang tua melakukan pemeringkatan tidur dan kemudian meminta orang tua dan juga guru melakukan pemeringkatan perilaku sebenarnya merupakan kekuatan besar dari penelitian ini,” tambahnya.

Beebe mengatakan dia punya tiga nasihat untuk orang tua. Pertama, adalah memeriksa dan melihat berapa jumlah tidur yang umumnya direkomendasikan untuk anak-anak mereka dengan memeriksa ke National Sleep Foundation (http://bit.ly/1Sy48EA) atau American Academy of Sleep Medicine (http://bit.ly/1Sy48EA) atau American Academy of Sleep Medicine (http://bit.ly/1Sy48EA). ly/2mzoQa6).

Nomor dua, perhatikan anak Anda, karena ada anak yang butuh lebih banyak (tidur) dan ada anak yang butuh lebih sedikit, ujarnya. Hal ketiga adalah menetapkan jadwal harian yang peka terhadap kebutuhan anak, dan juga mencakup rutinitas, kata Beebe.

“Semakin kacau dan sulit diprediksi jadwal tidurnya, semakin sulit pula anak-anak untuk tidur,” ujarnya.

Rutinitas sebelum tidur harus mencakup masa santai dengan aktivitas santai, seperti membaca cerita pengantar tidur, tambah Beebe. “Kelihatannya kuno, tapi sangat menenangkan, sangat mengikat. Bisa sangat menenangkan, dan sangat mudah ditebak,” katanya.

demo slot pragmatic

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.