Konsulat AS secara keliru menjual file rahasia di Yerusalem
2 min read
EKSKLUSIF: Ratusan file – berisi nomor Jaminan Sosial, nomor rekening bank, dan informasi sensitif pemerintah AS lainnya – ditemukan di lemari arsip yang dibeli dari lelang lokal di konsulat AS di Yerusalem.
“Kami tidak percaya dengan apa yang kami temukan,” kata Paula, yang membeli lemari tersebut dan meminta agar nama belakangnya tidak dipublikasikan. “Kami berpikir untuk segera menelepon konsulat Amerika, dan kemudian kami berpikir, Anda tahu mereka hanya akan menyembunyikannya dan berkata, ‘Oh, kami melakukan kesalahan.’
Konsulat tidak mengetahui adanya file yang hilang sampai FOX News menghubungi pejabat AS. Mereka awalnya mengatakan tidak ada lemari arsip yang dijual di lelang tersebut, namun kemudian mengakui penjualan tersebut. Departemen Luar Negeri kini telah meluncurkan penyelidikan.
• Klik di sini untuk melihat beberapa dokumen rahasia.
File-file tersebut berisi nomor Jaminan Sosial pegawai Marinir dan Departemen Luar Negeri AS yang ditempatkan di Israel, dan dokumentasi tentang bagaimana uang pemerintah AS dialokasikan untuk mendanai program-program sensitif di wilayah tersebut. Di antara surat kabar tersebut juga terdapat laporan bertanda “rahasia” yang mendokumentasikan pertemuan seorang Marinir Amerika dengan seorang wanita Israel di sebuah bar di Yerusalem.
Robert Baer, mantan agen CIA yang menghabiskan waktu bertahun-tahun bekerja di Timur Tengah, menyebut insiden tersebut sebagai kegagalan keamanan yang serius.
“Ini merupakan pelanggaran besar karena pemerintah, bagaimanapun caranya, ingin menyimpan catatan-catatan ini dari pihak asing, baik Israel atau negara lain,” kata Baer. “Kami memata-matai Israel;
• Klik di sini untuk melihat lebih lanjut tentang pelanggaran keamanan.
Kepala keamanan konsulat AS menghampiri Paula dan meminta dokumen tersebut dikembalikan. Ketika dia menolak menyerahkannya, konsulat meminta polisi Israel untuk turun tangan. Setelah diancam dengan tuntutan pidana, dia mengembalikan file tersebut, tetapi sebelumnya FOX News memeriksanya secara menyeluruh.
Konsulat Amerika di Yerusalem secara rutin mengadakan lelang furnitur untuk membuang barang-barang yang tidak diinginkan. Wanita tersebut membeli kotak-kotak tersebut pada bulan Desember 2005 namun memutuskan untuk menyampaikan file-file tersebut setelah mendengar tentang insiden tanggal 22 September 2008 di mana seorang remaja Palestina mengendarai BMW ke arah sekelompok tentara Israel.
Paula, yang unit putranya menjadi korban tertabrak mobil tersebut, mengaku marah saat mendengar mobil tersebut dibeli dari lelang yang diadakan konsulat.
Para pejabat AS bersikeras bahwa mobil itu tidak pernah dikaitkan dengan mereka. Investigasi FOX News juga menemukan tidak ada hubungannya.
Paula, warga Israel yang juga berkewarganegaraan Amerika, mengatakan dia ingin mengungkap insiden tersebut karena kesetiaannya kepada negara Israel.