Kebiasaan merokok bisa bersifat genetik
2 min read
Apakah seseorang mulai merokok dan berapa banyak rokok yang mereka hisap per hari sebagian besar ditentukan oleh gen mereka, menurut sebuah studi baru.
Para peneliti telah menemukan bahwa memiliki anggota keluarga yang merokok tidak hanya meningkatkan kemungkinan generasi muda untuk mulai merokok, namun juga mempengaruhi berapa banyak rokok yang mereka hisap per hari dan seberapa kecanduan mereka terhadap nikotin.
Penelitian besar terhadap anak kembar di Belanda menunjukkan bahwa kombinasi faktor genetik dan lingkungan memainkan peran utama dalam menentukan kebiasaan merokok seseorang.
Namun para peneliti mengatakan bahwa kecenderungan genetik terhadap kecanduan nikotin tidak berarti seseorang akan menjadi kecanduan tembakau atau tidak dapat berhenti. Mereka mengatakan perokok dengan kecenderungan genetik masih bisa berhenti merokok, namun mereka mungkin merasa lebih sulit untuk berhenti dibandingkan orang lain.
Berita ini muncul ketika jutaan orang Amerika mencoba berhenti merokok setidaknya selama satu hari sebagai bagian dari acara tahunan Great American Smokeout, yang disponsori oleh American Cancer Society.
Sulit berhenti merokok? Salahkan gen Anda
Dalam penelitian yang dipublikasikan di The Pharmacogenomics Journal, peneliti mengamati hubungan antara genetika dan kebiasaan merokok dari 3.657 pasangan kembar asal Belanda. Sekitar setengah dari si kembar tidak pernah merokok.
Mereka menemukan bahwa permulaan merokok dan jumlah rokok yang dihisap per hari sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan genetik.
Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik menjelaskan 36 persen variasi apakah anak kembar mulai merokok atau tidak. Faktor lingkungan yang sama, seperti paparan perokok di sekolah atau di lingkungan sekitar, menjelaskan 56 persen.
Selain itu, para peneliti menemukan bahwa faktor genetik menjelaskan 51 persen perbedaan jumlah rokok yang dihisap para peserta, sementara faktor lingkungan menjelaskan 30 persen perbedaan ini.
Para peneliti mengatakan gen yang terletak pada kromosom 6 dan 14 tampaknya terlibat dalam menentukan apakah seseorang mulai merokok atau tidak, dan wilayah pada kromosom 3 mempengaruhi berapa banyak rokok yang dihisap per hari.
Namun mereka mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hasil ini serta untuk menentukan apakah gen dapat membantu menjelaskan mengapa beberapa orang merasa lebih sulit untuk berhenti merokok dibandingkan yang lain.
Oleh Jennifer Warnerditinjau oleh Brunilda NazarioMD
SUMBER: Vink, J. Jurnal Farmakogenomik; bagian 4: hal 274-282. Rilis berita, Organisasi Penelitian Ilmiah Belanda. Rilis berita, American Cancer Society.