Iran: Pembicaraan nuklir harus tanpa syarat
2 min read
TEHERAN, Iran – Seorang anggota parlemen Iran mengatakan pada hari Rabu bahwa tawaran AS untuk melakukan pembicaraan langsung dengan Iran mengenai program nuklirnya harus dilakukan tanpa syarat. Irans Kantor Berita Mahasiswa melaporkan.
Badan legislatif Kazem JalaliJuru bicara Komite Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Nasional Parlemen, mengatakan langkah AS dapat dipandang positif di Teheran jika persyaratannya dihilangkan.
“Tawaran AS untuk melakukan perundingan bisa dilihat positif, namun kondisi yang ditetapkan AS tidak tepat,” kata Jalali. Dia tidak berbicara mewakili pemerintah.
“Republik Islam telah berulang kali mengumumkan bahwa penghentian pengayaan uranium tidak ada dalam agenda Iran,” kata Jalali.
Kantor berita resmi pemerintah IRNASementara itu, Jalai mengutip mengatakan bahwa Teheran tetap tertarik untuk melakukan pembicaraan dengan Rusia, yang telah menawarkan pengayaan uranium untuk Teheran di tanah Rusia guna mengatasi kekhawatiran internasional bahwa Iran ingin membuat senjata nuklir.
Pembicaraan ini tidak pasti dan selama beberapa bulan tidak menghasilkan kesepakatan.
“Dia menekankan bahwa perundingan Iran-Rusia harus ditingkatkan, dan dia mengatakan bahwa selama perundingan tersebut, cara-cara dapat ditemukan untuk mengakhiri tantangan saat ini,” lapor IRNA.
Dikatakan Jalali menekankan “hak Iran untuk mengakses energi nuklir untuk tujuan damai dan mengatakan bahwa Iran akan menekankan haknya yang relevan untuk mengadakan pembicaraan dengan negara mana pun.”
Rusia sedang membangun pembangkit listrik tenaga nuklir untuk Iran di Bushehr dan IRNA mengutip perkataan Jalali, “Kita harus melanjutkan pertukaran pandangan untuk menyelesaikan proyek ini,” tambahnya.
Dalam perubahan kebijakan yang besar, Amerika Serikat pada Rabu pagi mengatakan bahwa pihaknya bersedia bergabung dengan negara-negara lain dalam perundingan langsung dengan Iran jika negara tersebut setuju untuk menghentikan sengketa aktivitas nuklir yang dikhawatirkan Barat dapat menghasilkan bom.
“Untuk menggarisbawahi komitmen kami terhadap solusi diplomatik dan untuk meningkatkan prospek keberhasilan, setelah Iran sepenuhnya dan dapat diverifikasi menghentikan kegiatan pengayaan dan pemrosesan ulangnya, Amerika Serikat akan ikut serta dalam perundingan,” kata Menteri Luar Negeri Iran. Nasi Condoleezza kata di Departemen Luar Negeri.
Ketika ditanya apakah AS bersedia membangun kembali hubungan diplomatik dengan Iran, ia mengesampingkan “tawar-menawar besar”. Namun, Rice mengatakan solusi negosiasi terhadap sengketa nuklir bisa “mulai mengubah hubungan kedua negara.”
“Kami menyerukan Iran untuk mengambil pilihan demi perdamaian, untuk meninggalkan ambisinya untuk membuat senjata nuklir,” katanya. Pada saat yang sama, Rice mengakui bahwa Iran mempunyai hak atas energi nuklir sipil.