Desember 14, 2025

blog.hydrogenru.com

Mencari Berita Terbaru Dan Terhangat

Irak membuka kembali penjara Abu Ghraib yang terkenal itu

3 min read
Irak membuka kembali penjara Abu Ghraib yang terkenal itu

Irak akan membuka kembali penjara Abu Ghraib yang terkenal itu bulan depan, namun penjara tersebut akan direnovasi dan diberi nama baru, kata seorang pejabat senior kehakiman pada Sabtu.

Pengumuman itu muncul ketika militer AS mulai menyerahkan tahanannya kepada Irak berdasarkan perjanjian keamanan baru.

Fasilitas yang direnovasi ini akan diberi nama Penjara Pusat Bagdad karena nama Abu Ghraib meninggalkan “perasaan pahit di hati warga Irak,” kata Wakil Menteri Kehakiman Busho Ibrahim.

Abu Ghraib, yang merupakan pusat penyiksaan di bawah Saddam Hussein dan kemudian melambangkan penganiayaan AS terhadap beberapa tahanan yang ditangkap di Irak, telah ditutup sejak tahun 2006.

Penjara tersebut akan menampung 3.500 narapidana ketika dibuka kembali pada pertengahan Februari dan akan memiliki kapasitas sekitar 15.000 pada akhir tahun ini, kata Ibrahim kepada The Associated Press dalam sebuah wawancara telepon.

Dia mengatakan fasilitas itu akan dioperasikan sesuai standar internasional.

Tahun lalu, pemerintah mengatakan akan mengubah sebagian penjara seluas 280 hektar menjadi museum yang mendokumentasikan kejahatan Saddam, tapi bukan pelanggaran yang dilakukan oleh penjaga Amerika.

Pihak berwenang AS telah memberlakukan serangkaian reformasi, meskipun mereka terus menghadapi keluhan mengenai penahanan yang berkepanjangan tanpa dakwaan.

Sementara itu, rencana pemindahan tahanan dari AS ke tahanan Irak telah menimbulkan kekhawatiran mengenai sistem peradilan Irak yang terkepung. Dalam laporan hak asasi manusia baru-baru ini, PBB memperingatkan adanya kepadatan yang berlebihan dan “pelanggaran hak asasi manusia yang serius” terhadap tahanan di tahanan Irak.

Kekerasan telah menurun drastis di Irak, namun militan terus melancarkan serangan, dengan serangkaian pemboman dan pembunuhan menjelang pemilihan provinsi pada tanggal 31 Januari.

Pada hari Sabtu, seorang pembom mobil bunuh diri menyerang patroli polisi Irak di bekas markas pemberontak Karmah di sebelah barat Bagdad, menewaskan tiga orang, termasuk seorang perwira senior, dan melukai enam lainnya, menurut para pejabat Irak.

Polisi dan pejabat rumah sakit memberikan jumlah korban dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk memberikan informasi.

Militer AS mengatakan dua orang tewas dan empat lainnya luka-luka.

Karmah, 50 mil sebelah barat Bagdad, berada di provinsi Anbar di mana AS telah mengalihkan tanggung jawab keamanan kepada pasukan Irak.

Orang-orang bersenjata juga melepaskan tembakan ke sebuah pos pemeriksaan di selatan ibu kota yang dijaga oleh pejuang Sunni dukungan pemerintah yang bersekutu dengan Amerika melawan al-Qaeda di Irak.

Dua dari kelompok yang disebut Putra Irak tewas dan dua lainnya terluka dalam serangan di Jurf al-Sakr, menurut polisi dan seorang pemimpin Sunni setempat.

Kazhim Dgheim, seorang anggota senior Sons of Iraq di wilayah tersebut, mengatakan bahwa kelompok tersebut secara teratur menjadi sasaran para pemberontak yang mencoba melemahkan dukungan terhadap keputusan mereka untuk bergabung dengan Amerika.

Kelompok-kelompok tersebut sejak itu berada di bawah kendali pemerintah Irak.

“Kami terus mendapat serangan sejak dikeluarkannya perintah untuk menghubungkan kami dengan pemerintah, khususnya di wilayah Jurf al-Sakr, yang pernah menjadi tempat berkembang biaknya al-Qaeda,” ujarnya.

Di utara ibu kota, seorang pria dan seorang wanita tewas dan seorang anak terluka dalam operasi militer AS-Irak, kata militer AS, seraya menambahkan bahwa insiden tersebut masih dalam penyelidikan.

Polisi setempat dan para saksi mengatakan seorang perwira tentara era Saddam dan istrinya tewas dan putri mereka yang berusia 7 tahun terluka pada Sabtu pagi ketika tentara datang dengan helikopter dan menggerebek rumah di kota Hawija, 150 mil sebelah utara Bagdad.

Foto-foto AP menunjukkan kedua jenazah tersebut ditutupi selimut warna-warni dan ditempatkan di bagian belakang sebuah van sementara para pelayat menangisi mereka.

Keluhan mengenai korban sipil selama operasi militer telah menimbulkan kritik keras terhadap pasukan AS sejak invasi tahun 2003 dan mendorong masyarakat Irak untuk mendorong pengawasan yang lebih ketat berdasarkan perjanjian keamanan baru yang mulai berlaku pada tanggal 1 Januari.

Pernyataan militer AS menekankan bahwa operasi hari Sabtu itu dilakukan dengan pasukan keamanan Irak dan “berkoordinasi dengan pemerintah Irak.”

link sbobet

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.