Hongaria memveto paket bantuan Eropa senilai $54 miliar untuk Ukraina, yang merupakan pukulan lain bagi Zelenskyy
3 min readBARUAnda sekarang dapat mendengarkan artikel Fox News!
Hongaria telah memveto paket bantuan keuangan Eropa senilai €50 miliar ($54 miliar) untuk Ukraina, beberapa hari setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy gagal membujuk anggota parlemen AS untuk menyetujui tambahan dana sebesar $61 miliar untuk negara yang dilanda perang tersebut.
Bantuan tersebut diveto oleh Perdana Menteri Hongaria Viktor Orbán, yang merupakan pukulan lain bagi Zelenskyy, yang sangat bergantung pada pendanaan Uni Eropa dan AS untuk menangkis pasukan Rusia.
“Ringkasan dari shift malam: memveto uang tambahan ke Ukraina… Kami akan membahas masalah ini tahun depan di Dewan Eropa setelah persiapan yang matang,” Orbán menulis ke X setelah pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa di Brussels pada hari Kamis.
Langkah ini membuat Zelensky berada dalam posisi putus asa untuk mendapatkan pendanaan yang sangat dibutuhkannya seiring berlarutnya perang.
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, kiri, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. (Jean Catuffe/Getty Images | Chip Somodevilla/Getty Images)
KEMBALI ZELENSKYY KE DC UNTUK MENDAPATKAN UANG LEBIH BANYAK DALAM PERANG UKRAINA ‘PERANG MASTER MALU’: JD VANCE
Orbán, yang memiliki riwayat konflik dengan para pemimpin UE lainnya demi keuntungan elektoral di dalam negeri, mengatakan kepada radio pemerintah bahwa ia memblokir paket bantuan ke Ukraina sebagai bagian dari rencana multi-tahun untuk memastikan Hongaria mendapatkan dana yang diinginkannya dari anggaran UE.
“Ini adalah kesempatan besar bagi Hongaria untuk memperjelas bahwa mereka harus mendapatkan apa yang menjadi haknya. Bukan setengahnya, atau seperempatnya,” katanya.
Rusia bermaksud invasinya hanya berlangsung beberapa minggu, namun perlawanan Ukraina yang mengejutkan dan efektif membuat konflik tersebut terhenti ketika konflik tersebut mendekati tahun ketiga.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, kiri, dan Presiden Biden mengadakan konferensi pers di Ruang Perjanjian India di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower pada 12 Desember 2023 di Washington, DC Zelenskyy meminta anggota parlemen AS untuk menyetujui lebih banyak pendanaan untuk upaya perang Ukraina. (Chip Somodevilla/Getty Images)
SERANGAN Rudal RUSIA TERHADAP KIEV MENINGKATKAN KEKHAWATIRAN SETELAH PERINGATAN MENINGKATNYA SERANGAN TERHADAP INFRASTRUKTUR ENERGI
Namun, serangan balik Ukraina yang banyak dijanjikan pada tahun kedua belum membuahkan hasil yang dijanjikan Zelenskyy, sehingga menimbulkan pertanyaan dari Kongres mengenai jumlah bantuan dan jangka waktu berapa lama AS dapat atau harus memberikan bantuan berkelanjutan kepada Ukraina.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan kepala pembawa berita politik Fox News, Bret Baier di ‘Laporan Khusus’, Zelenskyy menegaskan bahwa masalah pendanaan Ukraina bukanlah masalah finansial tetapi ‘moral’ ketika ia mendesak AS untuk terus mendukung rakyatnya.
Terlepas dari hak veto Orbán, pemimpin Hongaria tersebut tidak menghalangi UE untuk memulai perundingan aksesi dengan Ukraina, yang dapat membuat negara tersebut bergabung dengan blok beranggotakan 27 negara tersebut di masa depan, sebuah tujuan strategis dari Zelenskyy, yang ingin menyelaraskan negaranya lebih dekat dengan Barat.
Zelenskyy memuji persetujuan perundingan keanggotaan sebagai kemenangan bagi Ukraina dan Eropa.

Kepala Penyiar Politik Fox News Bret Baier, kanan, dalam “Laporan Khusus” yang mewawancarai Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tentang keberhasilan di Ukraina dan tuduhan perebutan kekuasaan. (Berita Rubah)
KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS
Namun, Orbán memperingatkan Hongaria masih bisa memblokir pembicaraan tersebut kapan saja.
“Ini adalah keputusan yang buruk,” kata pemimpin nasionalis itu menurut Reuters. “Kita bisa menghentikan proses ini nanti, dan jika perlu kita akan mengeremnya, dan keputusan akhir akan diambil oleh parlemen Hongaria.”
Keputusan mengenai perluasan UE dan peninjauan kembali anggaran jangka panjangnya, yang mencakup bantuan sebesar $54 miliar untuk pemerintah di Kiev, harus diambil dengan suara bulat di antara 27 negara anggota.
Peter Aiken dari Fox News, The Associated Press dan Reuters berkontribusi pada laporan ini.
 
                                 
                                 
                                 
                             
                             
                            