Bush: ‘Saya terkejut’ dengan laporan pembunuhan warga sipil di Irak
2 min read
WASHINGTON – Presiden Bush mengatakan pada hari Rabu bahwa ia merasa terganggu dengan tuduhan bahwa Marinir AS membunuh warga sipil Irak yang tidak bersenjata dan bahwa, “jika hukum benar-benar dilanggar, akan ada hukuman.”
Ini adalah komentar publik pertama Bush atas tuduhan bahwa Marinir membunuh sekitar dua lusin warga Irak yang tidak bersenjata di kota barat Irak Sebuah cerita November lalu.
Bush mengatakan dia mendiskusikan Haditha dengan Jenderal Peter Paceketua kepala staf gabungan. “Dia adalah seorang Marinir yang bangga. Dan tidak ada yang lebih peduli dengan tuduhan ini selain Korps Marinir. Korps Marinir penuh dengan orang-orang terhormat yang memahami aturan perang.”
“Jika tuduhan ini benar,” kata Bush, “Korps Marinir akan bekerja keras untuk memastikan bahwa budaya tersebut – budaya yang membanggakan – diperkuat. akan dihukum.”
Presiden ditanya tentang tuduhan Irak saat kesempatan berfoto di Ruang Oval dengan presiden Rwanda, Paul Kagame.
“Saya merasa terganggu dengan laporan berita awal,” kata Bush. “Saya sadar bahwa penyelidikan menyeluruh sedang dilakukan. Jika hukum memang dilanggar, akan ada hukuman.”
Pembunuhan di Haditha, sebuah kota yang dirusak oleh pemberontak, terjadi setelah sebuah bom mengguncang konvoi militer pada 19 November, menewaskan seorang marinir. Reputasi. John Murtha, seorang Demokrat dari Pennsylvania dan veteran perang yang diberi pengarahan oleh para pejabat militer, mengatakan bahwa Marinir menembak dan membunuh warga sipil tak bersenjata di dalam taksi di tempat kejadian dan memasuki dua rumah serta menembak yang lain.
Penyelidik militer mempunyai bukti yang menunjukkan pembunuhan tak beralasan yang dilakukan oleh Marinir, kata seorang pejabat senior pertahanan pekan lalu.
Jika dikonfirmasi sebagai pembunuhan yang tidak dapat dibenarkan, kejadian tersebut bisa menjadi kasus pelanggaran kriminal paling serius yang dilakukan oleh pasukan AS selama tiga tahun pertempuran di Irak. Hingga saat ini, peristiwa yang paling terkenal adalah penganiayaan terhadap tahanan Abu Ghraib yang melibatkan tentara Angkatan Darat, yang terungkap pada bulan April 2004 dan menurut Bush ia menganggapnya sebagai kesalahan terburuk Amerika sepanjang perang.
Setelah penyelidikan militer selesai, mungkin pada bulan Juni, komandan senior Marinir di Irak akan memutuskan apakah akan mengajukan tuntutan pembunuhan atau pelanggaran lain terhadap Uniform Code of Military Justice.
Sekretaris pers Gedung Putih Tony Snow mengatakan pada hari Rabu bahwa belum ada tanggal pasti untuk dikeluarkannya laporan investigasi tersebut. Namun dia menduga foto itu akan muncul dalam hitungan minggu, bukan hitungan bulan dan menyertakan bukti foto.