Desember 16, 2025

blog.hydrogenru.com

Mencari Berita Terbaru Dan Terhangat

Bisakah perokok pasif merusak nilai anak-anak?

2 min read
Bisakah perokok pasif merusak nilai anak-anak?

Anak-anak dan remaja yang menjadi perokok pasif di rumah mungkin mendapat nilai lebih buruk dibandingkan teman-teman mereka yang tinggal di rumah bebas rokok, menurut sebuah penelitian terhadap pelajar di Hong Kong.

Perokok pasif diketahui merupakan ancaman kesehatan bagi anak-anak, terkait dengan peningkatan risiko asma, serta bronkitis, pneumonia, dan infeksi saluran pernapasan lainnya. Penelitian juga menemukan hubungan antara merokok selama kehamilan dan risiko lebih tinggi terhadap masalah perilaku masa kanak-kanak dan gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas.

Beberapa penelitian juga menemukan bahwa anak-anak yang terpapar asap rokok di dalam kandungan atau di rumah dapat tertinggal dibandingkan teman-temannya dalam hal kemampuan kognitif seperti penalaran dan mengingat. Namun apakah perokok pasif itu sendiri yang menjadi penyebabnya masih belum jelas.

Dalam studi baru ini, para peneliti menemukan bahwa di antara 23.000 siswa berusia 11 hingga 20 tahun yang tidak merokok, sepertiganya yang tinggal bersama setidaknya satu perokok cenderung menggambarkan prestasi sekolah mereka sebagai “buruk”.

Dari siswa yang mengaku terpapar asap rokok di rumah setidaknya lima hari dalam seminggu, 23 persen mengatakan prestasi sekolah mereka buruk dibandingkan teman sekelasnya. Angka tersebut adalah 20 persen pada anak-anak yang lebih jarang terpapar asap rokok di rumah, dan 17 persen pada anak-anak yang berasal dari rumah bebas rokok.

Para peneliti dapat memperhitungkan faktor-faktor tertentu lainnya, seperti tingkat pendidikan orang tua dan jenis perumahan – keduanya merupakan penanda status sosial ekonomi. Mereka menemukan bahwa paparan siswa terhadap perokok pasif dikaitkan dengan risiko 14 persen hingga 28 persen lebih besar terhadap kinerja sekolah yang buruk, tergantung pada seberapa sering paparan tersebut.

Dr Sai-Yin Ho dan rekannya di Universitas Hong Kong melaporkan hasilnya dalam Journal of Pediatrics.

Temuan ini tidak membuktikan bahwa perokok pasif adalah penyebab rendahnya nilai siswa.

Penelitian ini memiliki sejumlah keterbatasan, termasuk ketergantungan pada penilaian siswa terhadap prestasi akademis mereka sendiri dan paparan terhadap asap tembakau. Penelitian di masa depan harus mencakup pengukuran objektif terhadap paparan asap rokok, penggunaan sampel urin, serta catatan resmi sekolah, tulis tim Ho.

Para peneliti juga gagal memperhitungkan seluruh faktor yang terkait dengan paparan asap rokok dan prestasi sekolah anak-anak. Mereka tidak mendapat informasi, misalnya apakah siswanya terpapar asap saat dalam kandungan.

Namun, tim Ho mencatat, secara biologis masuk akal bahwa banyak senyawa beracun dalam asap tembakau—termasuk timbal, arsenik, amonia, dan hidrogen sianida—dapat memengaruhi kemampuan kognitif anak-anak.

Terlepas dari apakah perokok pasif membahayakan prestasi sekolah anak-anak, ada banyak alasan kuat bagi orang tua untuk berhenti merokok dan membatasi paparan anak-anak mereka terhadap perokok.

Temuan ini, tulis para peneliti, memberikan kemungkinan alasan lain bagi orang tua untuk “menghilangkan kebiasaan merokok di rumah” dan memperingatkan anak-anak mereka untuk menghindari paparan orang lain.

agen sbobet

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.