AS dan UE menjanjikan lebih dari $1 miliar pada Konferensi Donor Kosovo
2 min read
Brussel, Belgia – Donor internasional menjanjikan lebih dari setengah dana sebesar $2,36 miliar pada hari Jumat yang diminta oleh Kosovo untuk membangun infrastruktur dan lembaga demokrasinya.
Komisi Eksekutif Uni Eropa menjanjikan $785 juta dan Amerika Serikat menjanjikan $400 juta pada tahun 2009-11 untuk membantu memperkuat Kosovo, yang mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia pada bulan Februari.
Negara-negara Eropa dan donor lainnya akan mengumumkan janji-janji tersebut pada hari Jumat pada konferensi donasi internasional di Brusssel.
Kosovo -Perdana Menteri Hashim Thaci berjanji untuk menggunakan dana tersebut dengan bijak, untuk memerangi korupsi dan mendorong lembaga-lembaga demokrasi untuk memastikan bahwa hak-hak minoritas Serbia di Kosovo, yang menentang kemerdekaan, dihormati.
“Kami tidak akan mengecewakan Anda, Kosovo adalah negara baru dengan peluang baru,” kata Thaci pada konferensi tersebut. “Keberhasilan Kosovo berarti … perdamaian dan stabilitas di kawasan.”
Komisaris perluasan UE Olli Rehn mengatakan bantuan baru ini akan membantu Kosovo menarik investasi jangka panjang bagi perekonomiannya yang sedang kesulitan.
“Pihak berwenang Kosovo sadar bahwa mereka perlu membangun kapasitas untuk mengelola proyek dengan lebih baik,” kata Rehn.
Thaci mengatakan pemerintahnya berencana menggunakan dana bantuan tersebut untuk proyek infrastruktur, termasuk pembangkit listrik baru, guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Kosovo adalah salah satu negara termiskin di Eropa, dengan tingkat pengangguran sebesar 40 persen dan pertumbuhan yang stagnan, kata UE.
Laporan gabungan Bank Dunia Uni Eropa menyatakan bahwa kurangnya pasokan listrik energi yang stabil mempengaruhi pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja. Dikatakan bahwa jaringan transportasi dan telekomunikasi yang buruk serta status politik negara yang belum terselesaikan juga merupakan hambatan dalam menjalankan bisnis.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa sekitar 45 persen penduduk diperkirakan berada dalam kelompok lemah, termasuk 15 persen berada dalam kemiskinan ekstrem. Jumlah siswa yang masuk ke pendidikan menengah rendah dan Kosovo merupakan salah satu negara dengan rekor terburuk di Balkan dalam hal angka harapan hidup, tuberkulosis dan akses terhadap air minum yang aman, kata laporan tersebut.
Serbia, dengan dukungan kuat Rusia, sangat menentang perpecahan Kosovo di Belgrado. Kedua negara telah berjanji untuk menghentikan Kosovo bergabung dengan lembaga-lembaga internasional seperti PBB dan badan-badan lain untuk mendapatkan penghargaan.
Thaci mengatakan dia masih berharap negaranya dapat segera bergabung dengan Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF) dan bekerja pada keanggotaan UE dan NATO.
Sejak Kosovo memisahkan diri dari Serbia, 42 negara telah mengakui kemerdekaannya, termasuk Amerika Serikat dan 20 dari 27 negara anggota UE.