April 25, 2025

blog.hydrogenru.com

Mencari Berita Terbaru Dan Terhangat

Ada keraguan yang muncul bahwa para militan yang terbunuh di Indonesia adalah para pemimpin tertinggi

3 min read
Ada keraguan yang muncul bahwa para militan yang terbunuh di Indonesia adalah para pemimpin tertinggi

Polisi bergegas pada hari Minggu untuk mengidentifikasi mayat seorang tersangka teroris yang terbunuh dalam baku tembak di rumah pertanian setelah mengungkap rencana untuk membunuh presiden Indonesia dalam sebuah bom mobil yang mematikan.

Tim forensik berencana mengumpulkan sampel DNA dari kerabat dalang teror daerah Noordin Muhammad Top, yang dikatakan tewas dalam baku tembak 16 jam dengan petugas di Jawa Tengah pada hari Sabtu, kata Dynno Chressbon, penasihat anti-terorisme pemerintah.

Salah satu perempuan dan anak-anak Noordin sedang melakukan perjalanan ke ibu kota Jakarta untuk memberikan sampel, kata Chressbon.

Pihak berwenang Malaysia juga telah datang ke Indonesia untuk membantu identifikasi, katanya. Noordin adalah warga negara Malaysia, yang disalahkan atas beberapa serangan teroris paling mematikan di Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir, dan memproklamirkan diri sebagai komandan al-Qaeda.

Keraguan serius muncul pada hari Minggu bahwa pencarian besar-besaran terhadap Noordin telah berakhir setelah tujuh tahun. “Kami belum bisa memastikannya adalah Noordin Top,” kata Kapolri Bambang Hendarso Danuri.

Chressbon menyatakan keraguannya bahwa Noordin terbunuh, mengutip komentar dari mantan militan yang mengatakan kepada media bahwa seorang pemimpin militan tidak akan pernah ditinggalkan sendirian di tempat persembunyian. Hanya satu jenazah yang ditemukan dari lokasi kejadian.

Memang saya ragu apakah korbannya adalah terduga teroris Noordin Top, ujarnya.

Pensiunan Jenderal. Abdullah Hendropriyono, mantan badan intelijen, mengaku juga meragukan apakah teroris yang tewas itu adalah Noordin.

“Tidak mungkin teroris seperti Noordin berjalan atau tinggal sendirian, tanpa penjaga,” kata Hendropriyono kepada MetroTV. “Jika dia sendirian, sulit dipercaya… Sebagai seorang analis, saya yakin itu bukan Noordin.”

Laporan media yang tersebar luas tentang kematian Noordin, yang dikaitkan dengan petugas polisi yang tidak disebutkan namanya, sebagian besar telah ditarik kembali pada hari Minggu.

Harian Jakarta Post berbahasa Inggris memberi judul: “Apakah itu Utara?” sementara stasiun televisi Indonesia TV One – yang menayangkan rekaman dramatis pengepungan tersebut dan mengatakan Noordin tewas – mencabut liputannya.

Perdana Menteri Australia Kevin Rudd mengatakan kepada wartawan di Canberra pada hari Minggu bahwa ia berencana untuk berbicara dengan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono di kemudian hari untuk mengetahui apakah Noordin benar-benar terbunuh.

“Masih belum jelas siapa sebenarnya yang dibunuh dan siapa yang ditangkap,” kata Rudd.

Polisi juga menggerebek sebuah rumah di pinggiran Jakarta pada hari Sabtu di mana mereka membunuh dua tersangka militan dan menyita bom serta sebuah mobil yang dilengkapi peralatan untuk membawa mereka, kata kepala polisi. Rumah itu hanya berjarak 3 mil dari kediaman presiden.

Hendarso mengatakan Noordin dan militan lainnya berencana mengebom rumah Yudhoyono. Dia mengatakan, keputusan itu diambil dalam rapat tanggal 30 April yang dipimpin Noordin terkait eksekusi tiga terpidana pelaku bom Bali oleh pemerintah.

Yudhoyono mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah diberi pengarahan mengenai operasi yang sedang berlangsung “untuk menegakkan hukum dan membasmi terorisme,” namun tidak menyebutkan nama Noordin.

“Saya mengucapkan terima kasih dan rasa hormat yang sebesar-besarnya kepada polisi atas kinerja cemerlang mereka dalam operasi ini,” ujarnya.

Noordin juga diduga mendalangi pembunuhan bom bulan lalu di hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton di Jakarta yang menewaskan tujuh orang dan mengakhiri empat tahun jeda serangan teror di Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia.

Noordin mengklaim dalam video tahun 2005 bahwa dia adalah perwakilan al-Qaeda di Asia Tenggara dan bahwa dia melakukan serangan terhadap warga sipil Barat untuk membalas kematian Muslim di Afghanistan dan Irak.

“Jika Noordin M. Top ditangkap atau dibunuh, ini akan menjadi kabar baik dan merupakan langkah maju yang besar bagi perjuangan Indonesia melawan terorisme,” kata Jim Della-Giacoma, direktur proyek Asia Tenggara di lembaga pemikir International Crisis Group. “Apakah risiko serangan lebih lanjut berkurang atau tidak tergantung pada siapa lagi yang ditangkap atau dibunuh bersama Noordin.”

slot gacor

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.