Paus menderita syok septik | Berita Rubah
2 min read
ROMA – Paus Yohanes Paulus IIs ( cari ) infeksi darah adalah kondisi bencana bahkan bagi orang yang paling kuat sekalipun, kata dokter pada hari Jumat.
Syok septik (pencarian) terjadi ketika bakteri menginfeksi pembuluh darah, menyebabkan melemahnya pembuluh darah dan hilangnya tekanan darah secara drastis. Hal ini menambah beban pada jantung ketika mencoba memberikan kompensasi dan juga membahayakan organ lain.
John Paul terjangkit keracunan darah ketika infeksi saluran kemih menyebar ke aliran darahnya pada Kamis sore.
Vatikan ( cari ) mengumumkan semakin memburuknya kondisi paus berusia 84 tahun itu, dengan mengatakan bahwa ia mengalami gagal jantung dan ginjal, disertai penurunan tekanan darah lebih lanjut dan pernapasan yang dangkal.
“Pernapasan yang dangkal sepenuhnya konsisten dengan kegagalan parah pembuluh darah dalam memasok darah ke semua organ penting,” Dr. Peter Salgo, direktur asosiasi unit perawatan intensif di New York Presbyterian/Columbia University Medical Center, mengatakan kepada The Associated Press dalam sebuah wawancara telepon.
Para ahli berbeda pendapat mengenai apakah keputusan untuk mempertahankan John Paul di Vatikan mengindikasikan bahwa para dokter telah menyerah dalam kesembuhannya.
“Kemungkinan orang lanjut usia dengan kondisi syok septik ini akan bertahan hidup selama 24 hingga 48 jam sangat kecil – sekitar 10-20 persen, tetapi mereka akan dirawat di unit perawatan intensif dengan pengobatan yang sangat agresif,” kata Dr. Gianni Angelini, seorang profesor bedah jantung di Universitas Bristol di Inggris.
“Jika dia tidak kembali ke rumah sakit, mereka harus menyadari bahwa tidak ada gunanya melakukan tindakan yang lebih heroik. Ini menunjukkan bahwa mereka sedang mempersiapkan dia untuk meninggal dengan damai di Vatikan,” kata Angelini.
Namun, Dr. Reed Phillips, direktur senior Hospice Care Network di New York, mengatakan bahwa meskipun kondisi Paus memang serius, banyak perawatan utama yang dapat ditiru di Vatikan.
“Tidak membawanya ke rumah sakit bukan merupakan indikasi bahwa mereka telah menyerah terhadapnya,” kata Phillips.
Jika tekanan darah tidak segera pulih, jantung dan organ-organ utama lainnya akan mulai rusak karena kekurangan oksigen, kata Dr. Peter Weissberg, direktur medis dari British Heart Foundation.
“Jika Anda memiliki seseorang yang sehat dan mampu – dan Anda bisa memberikan antibiotik kepada mereka untuk membunuh bakteri dan Anda dapat mendukung sirkulasi mereka dengan obat-obatan – maka Anda bisa mengatasinya,” katanya.
Namun, bagi pasien yang lemah dan lanjut usia seperti Paus, kemungkinan kematian akibat syok septik adalah 80 hingga 90 persen, katanya.