Setelah pertandingan sepak bola Indonesia 131 meninggal, ada melihat kembali tragedi lain di kerumunan sepak bola
3 min readPolisi menembakkan gas air mata setelah kekerasan pecah selama pertandingan sepak bola di Indonesia ketika Perebaya Surabaya mengalahkan Arema Malang 3-2. Panik dan terburu -buru ke pintu keluar setidaknya 131, yang sebagian besar diinjak -injak, kata polisi. Inilah beberapa kerumunan bencana terkait sepak bola lainnya:
5 April 1902 – Glasgow, Skotlandia; 25 Mati dan 517 cedera ketika Barat runtuh di Ibrox Park selama pertandingan internasional antara Inggris dan Skotlandia. Permainan berakhir dengan hasil imbang 1-1, tetapi kemudian menjadi hit rekor resmi.
9 Maret 1946 – Bolton, Inggris; 33 orang mati dan lebih dari 400 cedera ketika sebuah tembok di Burden Park runtuh sebelum pertandingan Piala FA antara Bolton Wanderers dan Stoke City. Runtuhnya menghancurkan kipas dan memicu benjolan.
Sementara Iran menargetkan atlet atas meningkatnya protes, kelompok meminta rezim FIFA untuk melarang Piala Dunia
24 Mei 1964 – Lima, Peru; Lebih dari 300 orang tewas dan 500 lainnya terluka dalam kerusuhan di Estadio Nacional setelah Argentina mengalahkan Peru dalam pertandingan kualifikasi Olimpiade. Pandemonium pecah ketika wasit tidak masuk ke gawang Peru dalam dua menit terakhir.
Pejabat militer Indonesia bekerja untuk mengamankan pada 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, setelah kerusuhan besar -besaran pecah antara penggemar dan menewaskan sedikitnya 127 orang. (Foto oleh STR/AFP via Getty Images)
23 Juni 1968 – Buenos Aires, Argentina; 74 orang mati dan lebih dari 150 cedera setelah pertandingan antara River Plate dan Boca Juniors ketika penggemar mencoba meninggalkan stadion, secara keliru ke pintu keluar tertutup dan dihancurkan oleh penggemar lain, tidak mengetahui koridor tertutup.
20 Oktober 1982 – Moskow; 66 orang tewas dalam pelukan pendukung meninggalkan pertandingan Piala UEFA antara Spartak Moscow dan Dutch Club Haarlem di Luzhniki Stadium.
29 Mei 1985 – Brussels; 39 orang yang meninggal dalam kekerasan penggemar selama final Eropa 1985 antara Liverpool dan Juventus di Stadion Hesel.
Menurut polisi di Indonesia, 129 orang tewas setelah dicap di pertandingan sepak bola
12 Maret 1988 – Kathmandu, Nepal; 93 orang tewas ketika ribuan pecinta sepak bola di stadion tertutup naik naik untuk menghindari hujan es tiba -tiba.
15 April 1989 – Sheffield, Inggris; 97 orang tewas dan ratusan orang terluka akibat penggemar tercinta di Stadion Hillsborough yang ramai. Seorang korban meninggal karena peradangan paru -paru aspirasi pada Juli 2021, di mana ia dibiarkan rentan karena cedera bencana.
13 Januari 1991 – Orkney, Afrika Selatan; Setidaknya 40 orang terbunuh, dan kebanyakan dari mereka diinjak -injak atau dihancurkan di sebelah pagar yang berantakan di sekitar lapangan, ketika penggemar panik dan mencoba melarikan diri untuk berkelahi masuk ke Tribune.
Penggemar sepak bola Mesir memperingati kasus-kasus penggemar kerusuhan 2012 yang menewaskan 72 orang setelah kemenangan 3-1 oleh El Masry melawan Al Ahly. Foto diambil di Stadion Mokhtar Altitch di Kairo, Mesir, pada 1 Februari 2016. (Foto oleh Mohamed El Guess/Anadolu Agency/Getty Images)
16 Oktober 1996 – Kota Guatemala; 84 orang tewas dan 147 cedera karena penggemar panik dihancurkan dan mati lemas sebelum kualitas kejuaraan dunia antara Guatemala dan Kosta Rika.
11 April 2001 – Johannesburg, Afrika Selatan; Setidaknya 43 orang yang meninggal dalam naksir selama pertandingan sepak bola di Ellis Park.
9 Mei 2001 – Accra, Ghana; 126 orang tewas setelah polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet pada penggemar di Stadion Ohene Djan selama pertandingan antara dua tim terbesar di negara itu – Hearts atau Oak dan Asante Kotoko.
Chaos pertandingan sepak bola Indonesia terlihat di video, Stampede Death Toll di 125
1 Februari 2012 – Port Said, Mesir; 74 orang tewas dan lebih dari 500 cedera setelah pertandingan antara lawan Al-Masry dan Al-Ahly ketika ribuan penggemar al-Masry memasuki lapangan dan menyerang para pendukung yang berkunjung. Oleh karena itu, Liga Mesir ditangguhkan selama dua tahun.