Oposisi Islam Malaysia: Avril Lavigne ‘Terlalu Seksi’
2 min read
KUALA LUMPUR, Malaysia – Partai oposisi Islam di Malaysia mendesak pemerintah untuk membatalkan konser Avril Lavigne, dengan mengatakan bahwa gerakan penyanyi Kanada itu di atas panggung “terlalu seksi”, kata seorang pejabat pada hari Senin.
Lavigne, penyanyi rock nominasi Grammy yang menjadi terkenal dengan album debutnya pada tahun 2002 “Let’s Go,” berencana untuk memulai tur Asia selama sebulan dengan penampilan di Kuala Lumpur pada 29 Agustus.
Sayap pemuda Partai Islam Pan-Malaysia menyebut konser Lavigne akan mempromosikan nilai-nilai yang salah menjelang Hari Kemerdekaan Malaysia pada 31 Agustus.
“Ini dianggap terlalu seksi bagi kami… Ini tidak baik bagi pemirsa di Malaysia,” kata Kamarulzaman Mohamed, seorang pejabat partai. “Kami tidak ingin masyarakat kami, remaja kami, terpengaruh oleh tindakan mereka. Kami ingin artis yang bersih, artis yang menjadi panutan yang baik.”
Kamarulzaman mengaku telah mengirimkan surat protes kepada Kementerian Kebudayaan, Seni, dan Warisan serta Walikota Kuala Lumpur pekan lalu yang meminta konser tersebut dibatalkan.
Seorang pejabat dari departemen kementerian kebudayaan, yang menyelidiki semua artis asing, mengatakan pemerintah belum memberikan izin untuk konser tersebut. Departemen akan bertemu pada hari Selasa untuk memutuskan permohonan penyelenggara, yang diterima minggu lalu.
Pejabat tersebut menolak disebutkan namanya karena dia tidak berwenang membuat pernyataan publik.
Juru bicara penyelenggara konser, Galaxy Group, membantah penampilan Lavigne memiliki “elemen negatif”.
Juru bicara tersebut, yang menolak disebutkan namanya karena alasan protokol, mengatakan perusahaannya yakin akan menerima izin tersebut karena tanggapan dari pihak berwenang sejauh ini “sangat positif”.
Malaysia mewajibkan semua artis untuk mengenakan pakaian yang tidak mengandung gambar cabul atau yang berhubungan dengan narkoba dan tertutup dari dada hingga lutut. Mereka juga harus menahan diri untuk tidak melompat ke atas panggung, berteriak, berpelukan, dan berciuman.
Namun anggota PAS dan Muslim konservatif lainnya sering memprotes pertunjukan musik Barat dan bahkan Malaysia yang mereka anggap tidak pantas.
Tahun lalu, penyanyi pop Gwen Stefani melakukan apa yang disebutnya sebagai “pengorbanan besar” dengan mengenakan pakaian minim pada pertunjukan di sini.
Juga tahun lalu, Christina Aguilera melewatkan Malaysia selama tur Asia yang mencakup negara tetangga Singapura, Thailand dan Filipina, sementara superstar R&B Beyonce membatalkan rencana konsernya di sini dan memindahkannya ke Indonesia.
Konser Pussycat Dolls pada tahun 2006 didenda 10.000 ringgit (US$2.857) setelah girl grup Amerika tersebut dituduh melanggar peraturan kesopanan.