April 27, 2025

blog.hydrogenru.com

Mencari Berita Terbaru Dan Terhangat

Alergi wijen adalah masalah yang terus berkembang

2 min read
Alergi wijen adalah masalah yang terus berkembang

Meskipun semakin banyak orang yang alergi terhadap produk biji wijen, sebuah studi baru menunjukkan bahwa kesadaran akan alergi makanan jenis ini masih tertinggal jauh dibandingkan alergi makanan umum lainnya.

Para peneliti meninjau penelitian terbaru mengenai alergi wijen dan menemukan bahwa laporan alergi wijen telah meningkat secara dramatis di seluruh dunia sejak kasus pertama didokumentasikan di AS pada tahun 1950. Masalah ini mempengaruhi orang-orang di semua kelompok umur.

Misalnya, sebuah penelitian di Israel menunjukkan bahwa alergi wijen adalah alergi makanan paling umum ketiga yang ditemukan pada anak-anak setelah alergi telur dan sapi. Selain itu, wijen berada di urutan kedua setelah susu sapi sebagai penyebab utama anafilaksis, suatu reaksi yang berpotensi fatal terhadap zat penyebab alergi yang memerlukan perhatian medis segera.

Para peneliti mengatakan wijen telah ditambahkan ke daftar zat penting penyebab alergi (alergen) untuk digunakan dalam pelabelan makanan oleh Kanada dan Komisi Eropa, namun FDA belum menambahkan wijen ke dalam daftarnya.

Program kesadaran alergen makanan FDA saat ini berfokus pada delapan makanan umum yang menyebabkan reaksi alergi parah, termasuk susu, ikan, telur, kacang pohon, gandum, kacang-kacangan (terutama kacang tanah dan kedelai), krustasea (seperti udang dan lobster), dan moluska ( termasuk kerang, remis dan tiram).

Baca WebMD “Alergi sedang meningkat, tapi mengapa?”

Alergi wijen tumbuh seiring meningkatnya penggunaan

Biji wijen banyak digunakan dalam industri makanan, seperti pada saus salad, produk roti, dan makanan etnik. Namun minyak wijen juga digunakan dalam industri kosmetik dan farmasi dalam bentuk salep, kapsul, sabun dan lipstik.

Para peneliti mengatakan bahwa meskipun penggunaan biji wijen dan minyak di industri ini meningkat, penelitian dan kesadaran masyarakat tentang alergi wijen masih sangat terbatas.

Tinjauan mereka menunjukkan laporan paparan biji wijen di tempat kerja menyebabkan reaksi alergi di kalangan pembuat roti yang menyebabkan asma dan masalah lainnya. Dalam kasus lain, minyak biji wijen dalam suntikan, salep dan kosmetik dilaporkan menyebabkan dermatitis alergi kontak, seperti ruam kulit.

Menurut American College of Allergy, Asthma and Immunology (ACAAI), diperkirakan 40 hingga 50 juta orang Amerika menderita alergi. Hanya 1 persen hingga 2 persen dari seluruh orang dewasa yang alergi terhadap makanan atau bahan tambahan makanan. Delapan persen anak-anak di bawah usia 6 tahun mengalami reaksi buruk terhadap makanan yang dikonsumsi; hanya 2 persen hingga 5 persen yang terkonfirmasi alergi makanan.

Gejala alergi makanan antara lain muntah, mual, kram perut, diare, gatal-gatal, ruam kulit, sakit kepala, asma, dan gejala pernafasan seperti bersin, hidung tersumbat, dan pilek.

Para peneliti mengatakan diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami prevalensi alergi wijen. Mereka juga mengatakan bahwa memasukkan wijen ke dalam daftar alergen makanan umum FDA dapat meningkatkan kesadaran dan mencegah alergi wijen yang berpotensi mengancam jiwa di kalangan anak-anak dan orang dewasa.

Hasil penelitian mereka muncul dalam Annals of Allergy, Asthma & Immunology edisi Juli.

Baca WebMD “Meredakan Alergi Dengan Cara Alami”

Oleh Jennifer Warner, diulas oleh Brunilda Nazario, MD

SUMBER: Ganour, V. Annals of Allergy, Asthma & Immunology, Juli 2005; jilid 95: hlm 4-11. Rilis berita, American College of Allergy, Asthma and Immunology.

Togel Sidney

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.