Penerbit Jepang akan mencetak novel Saddam
2 min read
TOKYO – Sebuah penerbit Jepang mengatakan pada hari Jumat bahwa perusahaannya akan menjadi yang pertama di dunia yang menerbitkan sebuah novel yang dikatakan telah diselesaikan oleh diktator Irak. Saddam Husein sehari sebelum invasi Amerika yang mengakhiri pemerintahannya.
Buku yang berjudul “Akuma Tanpa Tarian“(Tarian Setan) di Jepang akan diterbitkan Jumat depan oleh Tokuma Shoten Publishing Co. yang berbasis di Tokyo, kata pejabat editorial senior perusahaan tersebut, Koichi Chikaraishi.
Jordan melarang penerbitan novel tersebut, yang dikenal di sana sebagai “Get Out, Damned One,” tahun lalu karena masalah politik.
Novel ini berkisah tentang sebuah suku yang berada di Sungai Eufrat 1.500 tahun yang lalu yang berhasil mengusir suku penyerang melalui perlawanan. Ini menceritakan kisah seorang pria bernama Yehezkiel yang berencana untuk menggulingkan syekh sebuah kota, namun dikalahkan oleh putri syekh dan seorang pejuang Arab.
Kisah ini nampaknya merupakan sebuah metafora untuk plot Zionis-Kristen terhadap orang-orang Arab dan Muslim. Yehezkiel dimaksudkan untuk melambangkan orang Yahudi.
Chakaraishi mengatakan manuskrip tersebut diekspor dari Irak oleh putri sulung Saddam, Raghad, ketika dia melarikan diri ke Yordania tepat sebelum invasi pimpinan AS dilancarkan. Raghad sebelumnya mengatakan ayahnya menyelesaikan novel tersebut pada 18 Maret 2003 – sehari sebelum perang dimulai.
Chikaraishi mengatakan cetakan pertama sebanyak 8.000 eksemplar dari 256 halaman terjemahan bahasa Jepang akan dicetak, dengan harga $14.
Ini akan menjadi pertama kalinya buku tersebut diterbitkan secara komersial, meskipun versi bajakannya dijual di Yordania, kata Chikaraishi.
Saddam dikreditkan dengan menulis tiga buku lainnya: “Zabibah and the King”, “The Fortified Citadel” dan “Men and a City”.
“Zabibah and the King” bercerita tentang seorang pemimpin yang mengorbankan kehidupan mewahnya demi rakyatnya dan juga dijual di Jepang.
“Benteng yang Dibentengi” menggambarkan kebangkitan Partai Baath pimpinan Saddam.
“Pria dan Kota” secara luas dianggap sebagai otobiografi terselubung, menampilkan dirinya sebagai sosok yang kuat dan heroik.
Saddam telah dipenjarakan di dekat kampung halamannya di Tikrit, utara Bagdad, di bawah kendali AS di kompleks penahanan militer AS dekat bandara Bagdad sejak ia ditangkap pada Desember 2003.
Dia diadili karena membunuh 148 warga Syiah dan memenjarakan ratusan lainnya dalam tindakan keras menyusul upaya pembunuhan terhadap Saddam di kota Dujail yang mayoritas penduduknya Syiah pada tahun 1982.
Novel ini diterjemahkan oleh Itsuko Hirata, seorang jurnalis produktif yang telah menulis beberapa buku tentang para pemimpin Timur Tengah. Hirata memperoleh naskah asli berbahasa Arab dari salah satu pengacara Saddam pada bulan April 2005 dan mendapat persetujuan pengacara untuk menerjemahkannya, kata Chikaraishi.
Belum diketahui secara pasti bagaimana hasil terjemahan tersebut akan dibagi antara penerbit dan penulis.
