April 28, 2025

blog.hydrogenru.com

Mencari Berita Terbaru Dan Terhangat

Suriah: Kami tidak mencoba menggulingkan pemerintah Lebanon

3 min read
Suriah: Kami tidak mencoba menggulingkan pemerintah Lebanon

Pada hari Kamis, Suriah membantah tuduhan Gedung Putih bahwa pihaknya berusaha menggulingkan pemerintah Lebanon yang didukung Barat, dan mengatakan pihaknya tidak mencampuri urusan dalam negeri Lebanon.

“Upaya pemerintah AS untuk menyebarkan bahwa Suriah, Iran dan Hizbullah sedang mencoba untuk mengacaukan stabilitas Lebanon adalah tidak benar,” kata Kementerian Luar Negeri Suriah dalam sebuah pernyataan. “Sejak menarik pasukannya dari Lebanon, Suriah telah menyatakan dukungannya terhadap apa pun yang disepakati Lebanon melalui dialog nasional mereka,” kata pernyataan itu.

Juru bicara Gedung Putih Tony Salju mengatakan pada hari Rabu bahwa ada “semakin banyak bukti bahwa pemerintah Suriah dan Iran, Hizbullah, dan sekutu mereka di Lebanon sedang mempersiapkan rencana untuk menggulingkan pemerintah Lebanon yang dipilih secara demokratis.” Komentarnya muncul ketika pemimpin Hizbullah meningkatkan tekanan pada pemerintah Lebanon untuk melakukan perombakan kabinet.

• Kunjungi Pusat Timur Tengah FOXNews.com untuk liputan lebih mendalam.

Meskipun Gedung Putih belum memiliki bukti rinci, namun mereka telah memilih Suriah atas dugaan rencana menggagalkan kemungkinan penuntutan atas pembunuhan Rafik Hariri, mantan perdana menteri Lebanon yang mencoba menarik negaranya menjauh dari dominasi Suriah.

Tekanan lokal dan internasional setelah pembunuhannya pada bulan Februari 2005 memaksa Damaskus menarik pasukannya dari Lebanon, mengakhiri kehadiran militer selama 29 tahun.

Hizbullah juga membantah tuduhan Gedung Putih, dan ketua parlemen Lebanon – sekutu gerilya – menyatakan kecurigaannya terhadap niat Amerika dengan pernyataan tersebut.

Kelompok gerilyawan tersebut menuduh Washington ikut campur dalam politik Lebanon dengan mencoba mendukung perdana menteri Fuad Saniorapemerintah.

Hizbullah mengancam akan mengadakan protes jalanan untuk memaksakan pemilihan umum dini di Lebanon jika tuntutan mereka terhadap kabinet “persatuan nasional” yang akan memberikan hak veto kepada militan Islam dan sekutunya atas keputusan-keputusan penting tidak dipenuhi.

Langkah berani ini mencerminkan upaya kelompok Syiah untuk mengkonsolidasikan kekuatan politik yang mereka peroleh setelah menyatakan kemenangan mereka dalam perang musim panas dengan Israel. Upaya ini kemungkinan akan semakin memperburuk situasi politik yang sudah tegang di Lebanon, di mana pemerintah sebelumnya telah menolak seruan Hizbullah untuk mundur dan mengizinkan pembentukan kabinet baru.

Hal ini juga dapat menyebabkan kekerasan, dan kelompok pro-pemerintah memperingatkan agar tidak melakukan konfrontasi dengan militan di jalanan.

Liputan lengkap tersedia di Mideast Center FOXNews.com.

Pada Rabu malam, sebuah granat senapan menghantam barak besar polisi di Beirut Barat, menyebabkan kerusakan tetapi tidak ada korban jiwa, kata saksi mata dan polisi. Ini adalah serangan granat kedua terhadap barak yang sama dalam beberapa pekan terakhir. Kantor polisi Beirut lainnya dan sebuah gedung di pusat kota dekat kantor PBB juga menjadi sasaran serangan serupa bulan lalu, melukai enam orang.

Pemerintah Lebanon menyalahkan serangan-serangan tersebut dilakukan oleh unsur-unsur yang tidak diketahui yang bertujuan untuk mengacaukan situasi keamanan setelah perang Israel-Hizbullah musim panas lalu.

Terje Roed-Larsen, utusan utama PBB untuk masalah Suriah-Lebanon, dan duta besar AS untuk PBB, John Bolton, pada hari Senin menuduh Suriah dan Iran melanggar embargo PBB yang dimaksudkan untuk mencegah Hizbullah mempersenjatai kembali setelah 34 hari. perang yang dilancarkannya dengan Israel.

Roed-Larsen mengatakan bahwa perwakilan pemerintah Lebanon “menyatakan secara terbuka dan juga dalam diskusi dengan kami bahwa ada senjata yang melintasi perbatasan menuju Lebanon.”

Pemerintah Lebanon membantah menyampaikan tuduhan tersebut.

“Komentar ini tidak akurat,” kata Menteri Pertahanan Lebanon Elias Murr pada Rabu malam mengenai pernyataan Roed-Larsen.

Perdana Menteri Lebanon, Fuad Saniora, juga mempertimbangkan apakah pemerintahnya telah memberi tahu utusan PBB tentang dugaan penyelundupan tersebut.

“Baik pemerintah maupun saya belum memberi tahu siapa pun tentang hal ini,” katanya kepada wartawan.

Israel mengatakan penyelundupan senjata ke kelompok gerilyawan Hizbullah yang didukung Iran dan Suriah terus berlanjut meskipun ada embargo senjata internasional. Pemerintah mengatakan penerbangan dari Lebanon dengan pesawat militer diperlukan untuk memantau situasi.

Sebuah dokumen internal militer Israel mengatakan penerbangan kontroversial angkatan udara tersebut juga sebagian dimaksudkan untuk menekan masyarakat internasional agar mengambil tindakan guna menghentikan penyelundupan senjata dan membebaskan dua tentara Israel yang diculik, kata seorang pejabat senior kementerian pertahanan Israel pada hari Kamis.

Pemerintah Lebanon telah mengerahkan ribuan tentara di perbatasan dengan Suriah untuk menghentikan penyelundupan. Pasukan maritim PBB yang dipimpin oleh Jerman sedang berpatroli di Mediterania di lepas pantai Lebanon untuk menegakkan embargo.

Surat kabar Suriah yang dikelola pemerintah, Tishrin, pada hari Rabu menolak tuduhan pengiriman senjata ke Lebanon dari Suriah.

Liputan lengkap tersedia di Mideast Center FOXNews.com.

Keluaran Sydney

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.