Pria Texas, pacarnya mendapat hukuman 9 tahun karena perdagangan bayi di Meksiko
2 min read
MONTERREY, Meksiko – Seorang pria Texas dan pacarnya dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara karena merekrut perempuan Meksiko untuk melahirkan di AS dan menjual bayi mereka kepada pasangan di sana, kata hakim pada Rabu.
Amado Torres, dari Harlingen, Texas, dan Maria Isabel Hernandez, dari Meksiko, membayar perempuan hingga $3.000 untuk bayi mereka yang baru lahir, kata Hakim Jose Luis Bazan di negara bagian Tamaulipas kepada The Associated Press. Dia menjatuhkan hukuman atas perdagangan anak pada 29 Januari.
Bazan mengatakan perempuan hamil tersebut diselundupkan ke Amerika Serikat untuk melahirkan agar bayi mereka menjadi warga negara Amerika, sehingga lebih mudah untuk diadopsi.
Torres, 65 tahun, membantah tuduhan tersebut dan akan mengajukan banding, kata Eduardo Cabanas, pengacaranya.
Tiga wanita yang bersaksi bahwa mereka menjual bayi mereka kepada pasangan tersebut karena putus asa secara ekonomi dijatuhi hukuman enam tahun penjara. Mereka mengatakan Hernandez, 26, membantu merawat mereka selama kehamilan mereka di Amerika Serikat.
Salah satu perempuan, Claudia Pantoja, mengatakan dia sedang hamil lima bulan ketika dia setuju untuk menjual bayinya pada bulan November 2007, menurut Sekretaris Pengadilan Mario Alberto Cervantes. Pantoja mengatakan dia dan Hernandez bertemu Torres sebulan kemudian di sebuah rumah di Harlingen dimana dua wanita hamil lainnya sedang menunggu untuk melahirkan.
Torres dan Hernandez menerima hingga $13.000 dari pasangan Amerika untuk bayi tersebut, kata Cervantes.
Bazan mengatakan dakwaan resmi terhadap Torres menyebutkan setidaknya ada enam bayi, namun dua bayi tersebut kemungkinan akan terjual lebih banyak. Para penyelidik meyakini mereka telah melakukan perdagangan tersebut sejak tahun 2005.
Tak satu pun bayi yang ditemukan ditemukan, kata Bazan.
Torres dan Hernandez ditangkap pada Mei 2008 di Rio Bravo, sebuah kota perbatasan di Tamaulipas. Polisi mengatakan mereka menemukan pasangan itu di sebuah rumah dengan seorang bayi dan sebuah buku catatan berisi daftar bayi.
Torres yang berasal dari Puerto Rico awalnya mengaku sebagai misionaris membantu ibu hamil yang tidak mampu membayar biaya pengobatan dan biaya membesarkan anak.
Dalam wawancara tahun 2008 dengan surat kabar The Monitor, Torres mengatakan dia terlibat dalam upaya hukum untuk membantu para wanita tersebut dan uang apa pun yang mungkin berpindah tangan berasal dari orang tua angkat yang mencari perawatan pralahir.
Cabanas mengatakan pada hari Rabu bahwa pernyataan awal Torres kepada jaksa dibuat di bawah tekanan dan pihak berwenang gagal memberinya akses ke perwakilan konsulat AS. Dia mengatakan kliennya sekarang menyangkal ada hubungannya dengan bayi-bayi itu.
Cabanas juga mengatakan penyidik tidak memiliki bukti adanya uang yang diduga diperoleh Torres dan Hernandez dari arena perdagangan manusia.
“Ada banyak sekali penyimpangan,” kata Cabanas. “Menurutku kalimat ini sangat tidak masuk akal.”